Begini Asal Usul terbentuknya Diary Mahasiswa! Simak yuk ulasannya!
diary Informasi
ANDINUGRAHA | Hai, kalian apa kabar? Selamat datang kembali dirumahku ya. Di diary kali ini aku mau cerita tentang DM (Diary Mahasiswa), biar kalian gak penasaran lagi.
Yuk, simak!
Diary awal tahun ini kalian sudah siap membacanya ?
Ganti tahun harus lebih semangat membaca dan menulisnya ya. Good luck untuk semua doa dan cita-cita kalian di tahun ini.
Oh iya, diary kali ini masih ada kaitannya dengan diary sebelumnya lho, dengan judul "Pecah Telor"
Banyak yang mengira disaat aku ganti domain dari andinugraha.com ke diarymahasiswa.com. Itu seolah domain baru, padahal domainnya udah cukup lama. (edit : di tahun 2021 ganti ke klikandi.com)
Aku membeli domain diarymahasiswa.com tepat di tanggal 29 Januari 2016. Berapa lamanya? kalian semua sudah bisa menebaknya. Kalau belum, hitung aja ya..hehe. Diary mahasiswa ini bukan hanya sebuah nama doamin semata bagiku.
Why?
Well, aku ceritakan ya. Jujur, aku bukan orang yang sejak kecil suka dengan menulis, terlebih membaca. Memang sejak kecil aku selalu dibelikan majalah Bobo oleh ayahku. Sampe banyak banget numpuk di rumah, terkadang kalau pulang (mudik) dari kota Jogja, masih aku buka dan baca. Berasa nostalgia gitu, dan itu nggak membuatku bosan membacanya kembali. Aku suka majalah Bobo karena banyak gambarnya, lagi pula bahasannya asik dan nggak membosankan.
Singkat cerita ketika kelas dua sekolah meneng atas. Pamanku yang kuliah di Jakarta, selalu mengingatkan untuk rajin membaca dan menulis. Tapi nasehat itu hanya lewat begitu saja. Seiring berjalannya waktu, terus menerus mengingatkan untuk menulis dan menulis. Aku pun mulai mencoba, dulu aku suka membaca kalau bukunya ada gambarnya. Padahal sih, cuma lihat gambarnya aja..hahaa..
Waktu itu, buku yang aku terima dari paman gak ada gambarnya sama sekali. Alias semuanya tulisan. Karena dipaksa, mau nggak mau aku mencobanya untuk membaca. Meskipun males tapi ya udah lah, coba aja dulu. Aku juga masih ingat dengan buku yang dikasih paman tanpa gambar itu, judulnya "Citra Diri Remaja Muslim". Entah kenapa dari situ aku mulai tertarik untuk melahap isi bukunya sampai tuntas.
Intinya aku penasaran akan isinya dari lembar ke lembar berikutnya. Setelah baca itu, aku dipaksa untuk menulis. Menulis apa saja, termasuk kegiatan sehari-hariku dalam buku. Males banget kan, serius. Lah, gimana, orang yang nggak suka nulis tiba-tiba disuruh nulis. Gimana perasaan kalian kalau begitu. Mungkin bagi yang suka membaca dan menulis, nggak jadi masalah. Tapi bagiku ini tantangan.
Nulis kegiatan sehari-hari mulai dari bangun hingga tidur lagi. Begitu saja terus. Satu hal yang membuatku bingung. Disaat bertemu dengan si titik (.) aku selalu bertanya, kata apa lagi ya, yang bakal aku tuliskan. Pulpen sudah siap mengeluarkan tintanya, sedangkan otak masih beku, seakan terhenti.
Selain kata "terus, lalu, dan kemudian". Rasanya sudah tidak ada lagi, entah memang otakku sudah mentok pada saat itu. Jujur bingung banget. Seakan sebuah deadline yang harus segera selesai. Selalu dihantui setelah bertemu si titik (.), terlebih disaat membacanya, kok nggak enak banget sih :(
Setiap bertanya ke paman, jawabannya selalu tulis aja apa yang ada dalam otak. Yaaa, udah lah mau gimana lagi, aku terus aja setiap nulis menggunakan kata itu. Habisnya bingung mau nulis apa lagi. Sejak itu aku menuliskan apa yang ada di kepalaku. Soal nyambung tidaknya urusan nanti.
Setiap habis nulis aku gak pernah langsung membacanya, palingan 3 hari kemudian barulah aku baca, sekiranya ada yang nggak enak dibaca barulah aku edit dan perbaiki. Selayaknya editor-editor buku pada umumnya. Bedanya ini ala kadarnya..haha.. Dan dulu aku nulisnya bukan di ketik, tapi bener-bener nulis dalam buku yang aku sebut diary.
Ada yang masih punya buku diary?
Seiring berjalan waktu, aku merasa senang, serius. Berlawal dipaksa kenalan, PDKT, terus dibuat nyaman, eh ketagihan. Entahlah, apakah itu yang dinamakan cinta..haahaa..
Bahkan nih ya, kalau kalian tau, selalu ada rasa kurang kalau hari itu nggak nulis kegiatan keseharianku, padahal kegiatannya nggak penting juga. Tapi kok rasanya udah kayak kewajiban gitu. Sekalipun yang di tulis hanya kegiatan sehari-hari dari bangun tidur, nyapu, ngepel dan yang lainnya. Gitu aja terus.
Bener-bener sebuah diary keseharian si andi nugraha aja isinya. mulai dari bangun pagi, berangkat ke sekolah, pulang ke rumah, begitu aja terus. Dan itu kalau dibaca sekarang, nggak penting banget sumpah..haha.
Tapi dari situ aku jadi tau buah dari konsisten. Itu semua memang awal aku dari menulis. Setiap pergi main kemana-mana aku memang tak lepas dari tas, isinya gak neko-neko, buku, pulpen dan sarung, udah itu aja. :D
Kenapa sarung, Ndi?
Karena waktu sekolah itu aku masih suka pake celana pendek, jadi disaat waktunya shalat, aku shalat menggunakan sarung yang aku bawa. Alhamdulilah sekarang lebih sering menggunakan celana panjang. Celana pendek cukup dirumah aja.
Gak cuma disitu aja teman-teman, kesenangan akan membaca buku membuatku berlangganan majalah D'Rise. Majalah islami gitu. Di dalamnya isinya bagus, pembahasan tentang pengetahuan, teknologi, islam dan ada juga cerpennya. Dan terkadang ada beberapa profil seorang penulis dibelakangnya.
Waktu itu aku membaca salah satu profil penulis di majalahnya. Beliau bernama La Ode Munafar. Kalau kalian tahu, pasti sudah gak asing lagi dengan namanya. Beliau adalah Founder Indonesia Tanpa Pacaran, La Ode Munafar sendiri sampai saat ini yang aku tau sudah menulis 60 buku dan mengisi seminar ratusan kali lebih. Keren ya!
Balik lagi ke majalah ya, pada waktu itu di majalah yang aku baca, dari profilnya tercantum juga nomer handphonenya, aku berusaha mengirimkan pesan singkat kepada beliau. Dengan harapan dibalas dan ingin bisa belajar menulis. Waktu itu aku nggak berharap di bales sama sekali. Karena menurutku orang kalau sudah sukses biasanya nggak ada waktu untuk membalas pesan.
Tapi ini lain, Kak Ode membalas pesan singkatku. Karena aku berniat melanjutkan sekolah di Yogyakarta. Aku berharap bisa bertemu dengan beliau di Jogja nanti. Sekalian ingin silaturahmi. Syukur-syukur bisa banyak belajar dari beliau.
Berawal dari paksaan menulis diary yang nggak penting itu. Aku terus lakukan hingga kelas dua dan tiga sekolah menengah atas. Seolah nggak penting tapi kalau nggak dilakukan berasa ada yang kurang. Seakan ada energy besar di suatu saat nanti. Namun, entah kapan waktunya. Biarlah waktu yang akan menjawab.
Oh, ya, ini ada beberapa foto buku diaryku. Aku harap kalian masih bisa membaca tulisan tanganku ya...hehe..


Tapi skip aja ya, lanjut baca lagi yuk.
Minum dulu boleh kok, sekalian ambil cemilan gih :)
Saat itu, begitu sudah di Jogja, aku banyak banget nemuin hal baru. Mulai dari lingkungan baru, teman hingga pelajaran yang bisa aku ambil dari kamar sederhana yang aku tinggali sampai saat ini. Dan perlu kaian tau, setelah aku di Jogja, apakah diary gak penting itu tetap aku lanjutkan tulis?
Jawabannya, yesss..!!
Malahan semakin rajin karena semakin banyak ide dan cerita yang aku tulis dibuku itu. Dari situ aku memulai membuat resolusi juga. Aku menyebutnya kalender impian. Nama tersebut terinspirasi dari salah satu guruku, yaitu coach Hendri Hariyanto. Guru sekaligus sahabat bagiku.
Penasaran gak sih sama resolusi receh si Andi waktu itu?
Baik, aku kasih tau ya. Tapi jangan bilang ke siapa-siapa, cukup aku dan kamu saja yang tau. Oke!
Salah satunya aku pengen bisa nulis buku bareng La Ode Munafar. Mustahil sih kalau dipikirkan pada waktu itu. Lah, ketemu aja belum, kenal juga nggak. Tapi impian itu terus menggebu di dadaku, seakan minta di wujudkan. Semangat Andi.
Namanya juga impian, gantungkan sampai langit dong harusnya, tapi siapkan juga kasur doble empuknya, takut nanti jatuh..hehe
Beberapa pekan berikutnya, aku berkesempatan bertemu dengan La Ode Munafar. Bahkan beliau mau datang ke kostku. Ya Allah, ini mimpi gak sih. Tepok jidat! Aww.. sakit..haha
Tidak hanya itu teman-teman, beliau mengajakku keliling menggunakan motor sekaligus tlaktir aku makan. Ini bener-bener diluar dugaan sih, serius! Selain sederhana, kak Ode ini orangnya baik.
Dari situ aku jadi sering main ke tempat beliau, meskipun jauh yang namanya pengen belajar harus dikejar dong. Pernah juga aku ikut pelatihan menulisnya di kampus STTNAS Jogja. Aku lupa bayarnya berapa, yang jelas pada saat itu aku gak ada uang, sampai-sampai melibatkan ibu untuk bisa ikut palatihannya. Terima kasih, Ibu.
Di pelatihannya sebenarnya lebih banyak ke praktek-praktek dan praktek. Persis sama seperti yang diajarkan paman, tulis apa yang ada dalam pikiran. Hanya saja, pada saat itu bertema, misal tentang perempuan, tentang ramadhan, dan yang lainnya.
Dan kalian tahu gak sih. Woy, tau gak sih, Andi lagi seneng nih.
Kenapa sih, Ndi?
Berisik tau..hahaa
Gini teman-teman, keiginanku bisa nulis bareng La Ode Munafar benar-benar terwujud lho. Alhamdulilah, aku bersyukur banget, meskipun masih nulis bareng-bareng sama yang lainnya juga. Setidaknya jemariku bisa terus bergoyang untuk hal yang manfaat.
Buku pertamaku dengan La Ode Munafar berjudul Semua Karena Wanita dan setelah itu nulis bareng lagi dengan judul Arti Sebuah Perjuangan. Dari kedua buku itu aku bisa simpulkan isinya full non fiksi. Itu artinya bener-bener dari kejadian nyata yang pernah aku alami.
Sejak saat itu juga, aku jadi suka buku non fiksi. Perlahan aku sisihkan uang jajanku untuk bisa jajan buku, gak harus tiap Minggu, cukup satu bulan sekali. Rasanya otak terasupi nutrisi. Alhamdulilah.
Sebelum punya target pengen bisa nulis bareng La Ode Munafar. Aku punya target ingin punya buku hasil aku sendiri. Meskipun itu hanya satu buku dalam seumur hidupku. Tapi setelah kenal dengan La Ode, aku jadi lebih termotivasi untuk menulis. Ya, menulis apapun itu.
Setelah lahirnya kedua buku dengan La Ode, aku juga diajak nulis lagi, dan jadi buku. Pernah nulis juga dua buku dan itu bener-bener jadi buku.
Tapi yang satu nggak dijual, karena aku ingin itu cukup jadi koleksi orang-orang terdekat (keluarga) saja. Ya begitulah, kita boleh berencana. Tapi tetep Allah lebih berkuasa. Terus berusaha dan berdoa. Mari saling mendoakan.
Beberapa foto buku, ebook dan ratusan judul artikel yang pernah aku buat, kalian bisa cek disini.
* * *
Namun perlu kalian tau juga, jauuuuhhh sebelum itu semua terjadi, aku masih bergulat dan sibuk terus dengan diary keseharianku. Untuk kenal dengan blog sendiri sejak kelas 2 sekolah menengah pertama. Hanya mengenal sih, terus bikin blog, tapi gak pernah di isi apa-apa, bukan gak mau tapi pada saat itu memang belum bisa dan gak tau caranya..hahaBeberapa bulan adaptasi di kota pelajar ini, membuatku nyaman untuk kenalan dengan kasur di dalam kostku. Meskipun terkadang selalu teringat dan kangen akan kasur di rumah. Terlebih masakan ibu, duh ngilerrrr...
Selama itu pula aku terus dekat dengan buku diaryku, tetep aja nulis kegiatan keseharianku, bedanya disaat di Jogja aku jadi lebih sering nulis cerita jalan-jalan, sepedahan dan juga kulineran..hehe
***
Di pekan itu juga, aku dapet tugas dari dosenku untuk membuat blog.What?
Kunaon, Andi?
Nggak kenapa-napa sih, berasa mulai PDKT lagi dengan si dia bernama blog. Yang awalnya kenal disaat kelas 2 SMP, sekarang aku pengen serius, pengen lebih dekat dan jatuh hati padanya. Uhuyy..
Ya begitulah tugas dari dosen, datangnya gak pernah diduga, ngumulnya selalu terencana..haha. Waktu itu tugasnya membuat blog yang isinya lengkap ada tulisannya berupa dokumen, gambar dan video.
Awalnya aku bingung, tapi untungnya ada temanku yang membantu, Mezi Aris namanya. Aku lebih akrab memanggilnya Suhu, karena dia lebih jago dariku, jadi aku bisa banyak belajar dari dia. Mezi sendiri sudah kenal lama dengan blog, mungkin udah jatuh dan patah berkali-kali olehnya..haha
Tapi dari situlah aku belajar banyak hal. Dari blog yang aku bikin aku hobi banget gunti-ganti template, mencari yang cocok. Selang satu bulan setelah tugas blog dikumpulkan. Entah kenapa aku hobi banget banget ngepost artikel di blog. Dulu artikel islami gitu, sayangnya aku copy paste :(
Sedangkan teman-teman kelasku, nggak ada satupun yang melanjutkan ngeblog. Selang beberapa waktu, ada beberapa yang ngikut ngeblog juga. Hanya saja mereka ingin dapet uang aja, dari adsense gitu. Namun, setelah blognya terblokir, aktifitas ngeblog berhenti. Padahal nggak ada cara yang instan. Semua butuh proses. Betul, teman-teman?
Setelah mereka berhenti, gak melanjutkan ngeblog lagi. Dan aku baru kepikiran kenapa aku nggak pindahkan saja diary nggak pentingku itu ke dalam blog. Awal bikin blog, aku bikin dengan alamat islami banget, yaitu siramanqhalbu.blogspot.com
Tepat di 2014 aku membeli domain dengan nama andinugraha.com. Dengan terbentuknya andinugraha.com aku jadi lebih aktif dan giat untuk menulis diary dalam blog. Ya, tinggal migrasi gitu. Dari diary yang biasa aku tulis dalam buku, aku salin dalam blog.
Tapi itu semua bukan berarti aku melupakan buku diaryku. Sebuah buku yang sudah lama menemaniku untuk menuliskan kegiatan nggak penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap berpergian tetap ku bawah. Bedanya dulu sebelum punya blog aku nulis full dalam buku.
Sekarang aku hanya menuliskan hal-hal penting saja dalam buku diary itu. Seperti halnya kejadian yang penting, tempat dimana aku main, dan beberapa orang yang aku temui ketika main. Memang sih bisa ditulis di smartphone, cara ini juga aku lakukan. Tapi tetep terkadang nulis di buku.
* * *
29 Januari 2016
Tepat dimana aku mendirikan blog dengan nama DiaryMahasiswa. Waktu itu menggunakan wordpress. Awal-awal andinugraha.com juga sama pake wordpress. Aku mendirikan diarymahasiswa karena aku merasa berhasil. Berhasil dalam artian bisa jadi suka menulis berkat diary. Ya, berkat diary yang nggak penting itu.
Dari situlah kedisiplinan menulis mulai terbentuk, dari situlah beban yang terasa menggantung di kepala aku curahkan, perlahan hilang karena secara tidak langsung tercurah ke dalam buku diary. Dari situ perasaan lega dan tenang. Mungkin kalian ngerasa biasa saja. Tapi percayalah aku merasakan kepuasan tersendiri.
Dalam website diarymahasiswa.com dulu saat awal berdiri aku memiliki suatu kata-kata yang bisa membuatku terus semangat dalam menulis diary. Entah darimana datangnya, yang jelas seakan muncul aja dari kepala.
"Meskipun diary, usahakan berbagi,
meskipun kegiatan sehari-hari,
usahakan menginspirasi"
Aku percaya setiap kejadian selalu ada hikmah yang dapat di ambil. Termasuk dari setiap orang menulis diary.
Selain itu aku membolehkan bagi siapa saja yang ingin menuliskan diarynya di diarymahasiswa.com. Bebas mau nulis apa saja. Dari situ aku mulai ngesahre dari semua medsia sosial diary mahasiswa. Mulai dari fanspage, twitter dan instagram. Jangan lupa like fanspage Diary Mahasiswa ya.
Di instagramnya juga masih aktif sampai sekarang. Bisa kalian follow di @diarymahasiswa ya. Seperti ini penampakannya :

Saat ini di instagram diarymahasiswa lebih berisi ke motivasi kuliah, terkadang juga tebak-tebakan gitu. Intinya sih keseharian seorang mahasiswa, anak kost dan juga kegalauan-kegalauan mahasiswa tingkat akhir.
Percayalah, diawal berdirinya instagram diary mahasiswa, url aku pake @diary_mahasiswa, dan itu isi kontennya quote-quote dan updatean tulisan di website. Selang beberapa bulan, aku rubah url instagram jadi @diarymahasiswa
Gak kalian tau?
Baru aja rubah ke diarymahasiswa, eh usernama @diary_mahasiswa sudah ada yang pake. Begitu cepatnya orang pake username itu. Perjuangan ngebangun instagram diarymahasiswa juga gak mudah, perlu tenaga, perlu mata yang lebih melek dari biasanya. Dan satu hal yang penting, apa itu? Konsisten namanya.
Awalnya aku berencana mau jadikan akun instagram diarymahasiswa sama seperti akun-akun publik lainnya. Dalam artian, cuma repost-repost gitu. Tapi gak ada perubahan, alias follower dan responnya juga kurang bagus.
Dari situ aku mencoba cara lain. Sama, masih repost dan share-share juga, tapi aku mencoba desain ulang atau beri sampul yang berbeda dari video yang aku share. Biar apa? Biar punya ciri khas dan warna tersendiri. Dan follower lebih mudah mengingatnya juga.
Perlahan respon teman-teman juga bagus. Baik di instagram dan juga website. Terlebih dari siswa yang aku ajar juga demikian. Kebetulan waktu itu aku sedang ngajar di MTs Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Berikut beberapa tampilan Diary Mahasiswa di awal.

Ada perubahan juga jadi seperti ini. Dengan tampilan baru mulai bertambah teman-teman yang mau berbagi di website soal perkualiahan, sekolah dan kegiatan-kegiatan kesehariannya yang mereka ceritakan.

Kalau tidak salah waktu itu yang nulis ada dari :
- Mahasiswi STIA Banten
- Mahasiswi Ibn Khaldun Bogor
- Mahasiswa STMIK El Rahma Yogyakarta
- Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
- Mahasiswa Universitas Islam Indonesia
- Mahasiswi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
- Santri Pondok Pesantren Fauzul Muslimin
- Dan yang lainnya.
Kalau di total ada sampai belasan jumlahnya. Diatas 15 atau berapa gitu, aku lupa tepatnya berapa. Mungkin itu nggak seberapa buat kalian. Tapi ini total membuatku berarti sekali. Tandanya masih ada orang yang mau nulis berkat ajakan diary mahasiswa. Serasa aku ada temannya. Jadi lebih semangat untuk menulis. Dan nggak langsung aku membuat wadah buat mereka untuk berbagi dan menginspirasi, walaupun hanya lewat diary.
Diary mahasiswa berjalan satu tahun lebih. Perlahan aku lihat mulai kelihatan satu persatu mereka para penulis di diary mahasiswa. Ada yang lebih ke cerita suka duka disaat kuliah. Ada juga diary jalan-jalan hingga kekocakannya. Dan satu yang aku lihat terus menerus nggak berubah. Yaitu puisi, ya itu puisi yang nulis salah satu muridku disaat aku ngajar MTs.
Awal hingga pertengahan tahun 2017 Diarymahasiswa.com mulai terlihat redup, dan sepi. Aku sendiri nggak jadi masalah. Toh aku nggak maksa mereka juga untuk terus nulis di diarymahasiswa. Karena sejatinya menulis tanpa paksaan itu akan mengalir dengan tenang. Seakan apa yang akan disampaikan tersampaikan dalam bingkai untaian kata.
Karena sudah lama nggak pada nulis lagi, akhirnya fakum tuh diarymahasiswa.com, setiap harinya nggak pernah ada updaten, kecuali aku sendiri. Dan pada akhirnya aku gunakan domain itu untuk mengganti andinugraha.com
Tapi bukan berarti teman-teman yang pernah nulis di website setelah nggak nulis di diary mahasiswa nggak nulis lagi. Nyatanya ada yang sudah punya blog sendiri, lebih aktif nulis, ya sekalipun diselingi dengan menulis diberbagai medsos lainnya.
Bahkan ada yang malah punya blog lebih dari satu. Harapanku sih semoga apa yang mereka inginkan, mimpikan dalam bentuk tulisan terwujud.
Perubahan logo diary mahasiswa dari tahun ke tahun pun ada perubahan. Dan saat ini masih seperti yang kalian lihat logonya seperti ini.
Kenapa ganti domain, Ndi?
Seiring nulis diary di blog banyak dapet kenalan. Singkatnya gini. Ceritanya ada teman yang mau nulis gitu di blogku, membantu katanya, kebetulan dia suka nulis juga. Dengan percayanya aku membolehkannya. Singkat cerita lagi, entah di post apa, sampai-sampai blogku hilang. Sepertinya di banned karena sempat aku cari nggak ada atau aku di keluarin dari admin dan nama blognya diganti.
Dan domain andinugraha.com juga di banned. Dan sekarang sudah gak tau kemana, mungkin sudah jadi milik orang lain. Awalnya aku mau beli domain lagi, tapi teringat akan domain diarymahasiswa.com yang webnya sudah lama nggak update. Dari pada beli lagi aku gunakanlah domain itu. Inilah jawaban kenapa aku ganti domain, teman-teman.
Bagi para alumni diarymahasiswa juga nggak keberatan. Cieelah, alumni..hehe. Iya aku anggap alumni, toh mereka pernah nulis di diarymahasiswa. Tanpa paksaan lagi. Luar biasa banget.
Dan kenapa sekarang ganti domain lagi ke diarymahasiswa.net, Ndi?
Tepat di pertengahan atau akhir 2018 atau akhir ya, aku lupa gitu, intinya domain diarymahasiswa.com di block facebook. Setiap di share ke facebook gak bisa. Alias dianggap spam. Bahkan aku sampe bingung, karena doamin itu aku pasang di url bio instagram.
Instagram @klikandi dan @diarymahasiswa gak bisa like, komen, nulis caption, dan follow. Pada waktu itu, sementara aku off aktivitas di instagram. Postpun tanpa caption, berasa ada yang kurang gitu. Para SDM (Sahabat Diary Mahasiswa) yang pernah nulis di website dan pasang url di bio instagramnya ngalamin hal yang sama.
Mereka bertanya kenapa kok gak bisa follow, dan bla-bla, bla-bla... Dari situ aku cari tau dan utak-atik ternyata setelah aku lepas domain itu dari url bio instagram. Akunku bisa kembali normal. Alhamdulilah.
Sebenarnya diarymahasiswa.com masih bisa di akses, hanya saja gak bisa di share ke facebook dan media sosial lainnya. Begitu juga kalau mau share swipe up via story instagram tiba-tiba hilang. Aku rasa karena saat ini instagram juga punya facebook. Jadi ya semuanya jadi dianggap spam.
Dari situ aku order lagi diarymahasiswa.net, tepat tanggal 1 April 2019. Dan sampai saat ini sudah aku perpanjang juga. Semoga gak ada hambatan lagi dan berjalan sesuai rencana. Doain ya teman-teman.
Kamu kan udah lulus, terus kenapa masih pake domain diarymahasiswa, Ndi?
Itulah salah satu pertanyaan sahabat diary mahasiswa di salah satu komentar blogku. Yapz, domainku tetap diarymahasisa kok. Aku belum lanjut kuliah lagi memang, rencana sih ada. tapi aku ngerasa masih pantas jadi mahasiswa...hehe..
Sejatinya setiap orang berhak kok menyebut dirinya sebagai mahasiswa. Seperti halnya aku ini. Karena mahasiswa itu nggak melulu mereka yang kuliah di gedung mewah yang serba ada. Karena kita semua sedang belajar di Universitas Kehidupan.
Dimana di universitas kehidupan ini lebih banyak ujiannya, bakalan lebih banyak dibandingan kuliah pada umumnya. Dan ini langsung terjun ke lapangan. Memang sih kuliah di kampus tententu juga penting. Makannya beruntunglah bagi mereka yang bisa kuliah. Dan itu harus di syukuri. Mari bersyukur lagi dan lagi.
Diarymahasiswa ini bukan berarti berisi tentang hal-hal yang berkaitan mahasiswa. Hanya saja yang punya seorang mahasiswa. Dan isinya ya, yang biasa aku lakukan sebagai mahasiswa..hehe
Apakah setelah lulus mau tetap stay di Jogja?
Ini salah satu pertanyaan salah satu SDM juga di komentar diary sebelumnya. Betul, aku akan tetap stay di Jogja, dan rencananya hingga suatu saat punya istri, akan aku ajak dia ke Jogja. Selain memang ada yang perlu di selesaikan di Jogja. Aku juga merasa berat meninggalkan kota istimewa ini. Hehe..
Aku banyak terima kasih untuk teman-teman yang sudah sering main ke diarymahasiswa. Membaca diary Andi Nugraha. Terlebih untuk mas Heru Arya (tulisanwortel.com). Mas Heru ini salah satu orang yang punya blog sangat berarti buatku. Berarti dalam artian, aku banyak belajar dari apa yang ada dalam postingan blognya.
Masih teringat dulu di tahun 2016. Tepatnya setelah idu fitri. Dari situ juga aku banyak belajar, dan semakin tahu pentingnya blogwalking. BW itu ibarah bersilaturahmi, meskipun tanpa bertemu secara langsung tapi hal ini sangat manfaat. Selain bisa nambah teman, kita juga bisa belajar dari tulisan teman-teman.
Sebenarnya nggak cuma mas Heru aja sih, ada banyak yang menginspirasiku. Dari blog aku juga sempat bertemu Pak Akhmad Muhaimin Azzet (muhaiminazzet.wordpress.com), beliau selain seorang blogger dan penulis. Pak Akhmad juga seorang editor buku. Pernah juga beliau main ke kostku, ngajak main bareng di candi sambisari hingga makan bubur kacang ijo bareng.
Di Malioboro pernah juga bertemu dengan mas Ikrom (ikromzain.com). Mas Ikrom seorang blogger sekaligus guru, yang jelas beliau sering jalan-jalan, terlebih naik kereta. Pada saat itu meskipun hanya sebentar bertemu, setidaknya bisa silaturahmi. Dan dari blog masih banyak lagi yang lainnya. Yang jelas aku bersyukur.
Merchandise Diary Mahasiswa
Sejak berdirinya diarymahasiswa, aku lebih sering dan pede jalan-jalan pake kaos dengan logo diarymahasiswa. Sejak saat itu juga banyak yang pengen, bagus katanya. Karena sebelum ada diarymahasiswa aku sudah bisnis kaos, kenapa gak aku jual aja. Dari situlah perlahan aku dapet tambahan pemasukan untuk terus bisa menghidupi diarymahasiswa.
Kaos diarymahasiswa sejauh ini tersedia dua warna, hitam dan juga putih. Baik pendek dan panjang tersedia. Tentunya dengan berbagai ukuran, mulai dari S, M, L, XL, dan juga XXL. Intinya bisa reques sesuai keinginan.

Sejauh ini sih yang order kalau perempuan kebanyakan warna putih, entahlah. Mungkin perempuan lebih suka warna putih ya. Tapi banyak juga sih yang pengen kaos hitam.
Di tahun 2021 ini karena ada satu lain hal, @diarykaos fokus menjual kaos distro, kaos polos dan juga kemeja. Bisa diorder via instagram @gendons.id juga.
Gak cuma itu teman-teman, @gendons.id juga menerima reseller, jadi sangat cocok untuk kalian yang mau usaha jualan kaos ataupun kemeja. Khusus pembelian kaos dan kemeja minimal 1 lusin. Khusus kaos distro merk Gendons, bisa kalian beli setengah lusin (6 pcs).
Minat?
Silahkan kontak kami ya di : 0857-2374-1831
Media Partner
Sejak aku seriusin di pertengahan 2018, instagram @diarymahasiswa alhamdulilah perlahan naik followernya. Begitu juga dari berbagai akun jualan banyak yang nawarin untuk endorse, tapi ya aku pilih-pilih, lebih ke takut mengecewakan aja. karena gak semua produk bisa cocok dipasarkan di akun diarymahasiswa.
Untuk media partner sendiri diarymahasiswa sering ikut, itung-itung bisa membantu acara yang sedang dilaksanakan. Yang pernah jadi media partner diarymahasiswa ada dari :
- Laskar Pujangga ( dalam lomba cipta karya puisi)
- Kampus STMIK El Rahma Yogyakarta (dalam acara seminar entrepreneur)
- Psychoworld Community (dalam acara seminar nasional mendamaikan diri melalui hipnosis)
- DPKM UB 2018 (dalam acara kelas legislatif : let's talk about legistative)
- TRIOUT Nasional 2019
- Kampus STMIK El Rahma Yogyakarta (dalam acara Spiritual Leadership Training)
- Universitas Brawijaya (dalam acara seminar)
- Universitas Riau (dalam acara praktikum sastra ke-27, 2018)
- Universitas Riau (dalam acara praktikum sastra ke-28, 2019)
Grup DIARYMAHASISWA
Ide membuat grup sebenarnya sudah lama, tapi waktu itu aku masih bingung mau buat grup yang seperti apa. Singkatnya ada salah satu sahabat diary mahasiswa yang mengusulkan membuat grup. Dan terbentuklah sebuah grup DIARYMAHASISWA.
Sebuah grup untuk sharing, berbagi pengalaman, berbagi ilmu dan informasi-informasi penting lainnya. Awalnya mau aku buat di whatsapp. Tapi karena anggota grup whatsapp terbatas, jadi aku memutuskan untuk membuat grupnya via telegram.
Dan grup ini aku gak cuma buat mereka yang kuliah aja kok. Buat siapa aja, yang belum kuliah, sudah lulus sekalipun silahkan bebas masuk grup. Nanti bisa sharing dan berbagi pengalaman di grup ya.
Yang mau gabung grup langsung klik DISINI.
Apa kata mereka tenteng DIARYMAHASISWA ?
Kiriman Rizma Ammay (@snack.taro) via direct message @diarymahasiswa
Diary Mahasiswa benar-benar luar biasa! awalnya saya hanya sekadar iseng dan curhat biasa, komen di kolom komentar, dan ngga yakin bakal dibalas.
Ternyata, dugaan saya kian meleset, disini saya menemukan motivasi baru. di setiap update, entah itu snap gram, atau postingan beranda, menghadirkan cara untuk mengobarkan semangat mahasiswa. memberikan wejangan yang sesuai dengan cara pandang kita, mulai dari problema dilema anak rantau, biaya pendidikan, sampai masalah salah jurusan.
Admin @diarymahasiswa tidak seperti admin akun lain serupa yang pembawaannya seperti robot atau mesin operator yang cuek dan tidak pernah menampakkan dirinya.
Admin @diarymahasiswa lebih terbuka, dan dengan fasihnya memberikan amanat dan asa untuk bangkit dari setiap masalah yang saya ceritakan.
Terimakasih @diarymahasiswa !
* * *
Kiriman @_y2ui via direct message @diarymahasiswa.Dengan adanya diarymahasiswa, secara pribadi aku bahagia, bahagia karena apa ? Ternyata, yg curhat tentang permasalahan kuliah bukan aku pribadi aja, ternyata teman² yg lain juga, giamana rumitnya tugas, dosen pembimbing yg terkadang PHP 😊, skripsi yang nunggu direvisi nggak kelar² , segitu rumitkah kuliah ?
Kalo dibilang rumit iya juga sih, yg terpenting dijalani , biar cepat lulus, kerja dan bahagian orang tua😂
" Diary Mahasisawa itu menginspirasi dan tetap dihati "
* * *
Kiriman @amaliyatul_hamrah via direct message @diarymahasiswaDiary Mahasiswa punya konten yang menarik dan menginspirasi buat mahasiswa. Seperti diary, diary mahasiswa juga bisa bercerita dan berbagi kisahnya. Kadang2 juga terhibur dengan nasib-nasib.
Nasib nasib yang dialami para mahasiswa. Ada yang enak dan ada ngenesnya juga. Tapi diantara itu semua diary mahasiswa emang paling pengertian, tahu apa yang mahasiswa pengen. Makasih diary mahasiswa 😊
Demikian,
diary andi kali ini, terima kasih semua yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca sampai akhir. Jangan lupa tinggalkan komentar kalian di komen ya.
Oh, ya, kalau kalian ke Jogja jangan lupa berkabar ya. Aku berharap bisa silaturahmi dengan kalian. Untuk bisa menghubungiku cari aja di menu contact. Disitu ada nomerku, bisa kalian hubungi.
Sahabatmu,
Andi Nugraha.
Duh, jadi mikir yang enggak-enggak nih sama temen yg ikutan nulis tp ujung2nya domain jadi ke banned itu.. Tp gapapalah yg penting skrg Andy malah jd semakin semangat ngeblog dan BWnya rajin banget hehehe.. Semoga di tahun2 mendatang DM makin eksis yaa
BalasHapusYa udah lah, Teh. Semoga dia makin baik dan bisa tercapai juga keinginannya..
HapusAamiin, terima kasih ya, Teh Annisa..
Sukes juga ya untuk cita-citanya..
Awalnya karena perintah dan dilakukan setengah2 tapi karena terbiasa jadi malah butuh ya. Latihan menulisnya setiap hari jg jadi untuk bercerita banyak idenya :D
BalasHapusIya, betul. Terkadang ide banyak ditemukan dari sekitar kita sendiri..
HapusOo..ini ceritanya knp namanya jadi baru.
BalasHapusTrus isi yang andi nugraha.com..ilang nggak ndi klo di banned gitu..?
Nggak kok, yang ke banned cuma domainnya aja, Teh..
HapusKalau begitu, kita hampir seangkatan mas. Oh iya, semangat juga untuk aktivitas ngeblognya. Menulis adalah tabuan masa depan mas.
BalasHapusSetuju, Mas..
HapusSemangat juga, mari berbagi dan menginspirasi dari untaian kata yang kita tulis..
Waaa semoga apa2 yg diinginkan bisa terwujud di 12 bulan kedepan ya.. Salut bisa telaten nulis diary tiap hari..
BalasHapusTerima kasih, Teh Ella..
HapusSemoga semakin produktif juga ya..
Eit dah. Baru thn baru. Udah nantin terompet 2019 . Kemarin blm puas apa ya niup terompet peace.
BalasHapusSama mpo juga suka baca buku bobo waktu kecil.
Haha.. Aku nggak niup terompet, Mpo.
HapusNggak kemana-mana malah, istirahat di kost..
Wah, sama nih. Sekarang masih ada nggak bukunya?
Baca, jadi wajib dan keseharian blogger. Rajin update juga
BalasHapusIya begitu, seakan sudah jadi kebutuhan..he
HapusAku pribadi nargetnya seminggu sekali update..
Luar biasa.
BalasHapusSaya sungguh menikmati tulisan ini walau bacanya lompat-lompat.
Generasi muda yang insyaAllah akan sukses dunia akhirat.
Sukses terus ya, Ndi?
Aamiin, terima kasih ya, Teh Siti..
HapusSukses juga untuk Teh Siti..
tetap semangat tentunya
BalasHapusdomain yang dipakai mantap
Terima kasih, Mas..
HapusTetap semangat juga ya..
Meskipun diary, usahakan berbagi,
BalasHapusMeskipun kegiatan sehari-hari, usahakan menginsipirasi.
Suka banget ama kata-kata itu. ☺
Terima kasih, Mas Rudi Chandra Sambas..
HapusSemoga terus konsisten dalam berkarya ya...
Sayang banget andinugraha com nya banned padahal sudah brandable knapa gak ganti dot net aza.Kalau saya dr SD memang suka nulis dan punya buku diari meski isinya asal.Suka baca juga jadi begitu ketemu blog langsung kepincut.Target bisa bikin buku meski tidak dikomerislkan [aling tidak sudah pernah membuat buku
BalasHapusNah, itu. Saya memanfaatkan domain yang ada, Mas. Sebenarnya diluar diarymahasiswa saya masih ada domain juga. Dan masih dirintis nulisnya. Bagi-bagi waktu..he
HapusKeren nih, Mas Dwi. Memang sedari kecil ya suka nulis. Terlebih baca, suatu kegiatan yang amat sangat penting. Karena dari baca bisa tahu semuanya..
Setuju, Mas. Setidaknya itu buku bisa dibaca oleh anak, saudara, tanpa mereka membeli juga nggak jadi masalh.
Aku percaya meskipun nggak dikomersilkan, akan ada rasa kepuasan tersendiri..
Baca yang ini : Ceritanya ada teman yang mau nulis gitu di blogku, membantu katanya, kebetulan dia suka nulis juga. Dengan percayanya aku membolehkannya. Singkat cerita lagi, entah di post apa, sampai-sampai blogku hilang. Sepertinya di banned karena sempat aku cari nggak ada atau aku di keluarin dari admin dan nama blognya diganti.
BalasHapusDan domain andinugraha.com juga di banned.
Jujur bikin aku nyesek. Kok ada, ya. TEmen yang kek gitu. Apa mungkin blog itu terjadi sesuatu ya mas? Atau dianya memang gak tau.
Padahal aku kenal blog Mas Andi itu, dari Andi Nugraha.com, tapi semuanya telah sirna.
Apapun masalahnya, Mas Andi harus tetep kuat dan tangguh menghadapinya, ya mas.
Jujur, aku juga ikut terharu baca ini : Terima kasih juga untuk mas Heru Arya (tulisanwortel.com). Mas Heru ini salah satu orang yang punya blog sangat berarti buatku. Berarti dalam artina, aku banyak belajar dari apa yang di posting di blognya.
Ya meskipun sebenarnya aku gak ngapa-ngapain. Hanya tujuannya berbagi biar yang lain tambah semangat...
APapun Domainnya, terus berkarya Mas. Sukses selalu.
Siapa tau suatu saat nanti aku mampir Jogja, akan aku kabarin...
Kurang tahu, sih, Mas. Yang jelas teman itu belum pernah ketemu sih. Sebut saja si "A" lah, biar gampang. Nah si A ini adeknya suami dari teteh aku. Ya, meskipun belum ketemu, aku percaya gitu lah..
HapusTapi setelah tahu, waktu itu lama nggak terdengar kabar. Eh, tahu2 dah di penjara coba. Karena gitu, suka ambil barang orang, terus dijual. Pinjem barang orang, dijual. Dan bahkan motor tetehku aja dijual :(
Tapi ya udah, mau disesai toh udah terjadi. Buat kedepan aja, jadi pembelajaran.
Siap, Mas. Mudah-mudah terus tangguh dan bisa berbagi dengan tulisan lewat blog ini.
Terkadang setiap apa yang kita anggap biasa, belum tentu buat orang lain, Mas. Begitu juga dengan hal yang kecil, makanan aja. Menurut kita biasa, dan bosan mungkin. Tapi kalau kita lihat diluar sana, masih banyak orang yang susah untuk makan.. Ya, gitu lah..
Aamiin, yang jelas selalu berusaha untuk produktif berkarya..
Siap, Mas. Aku tunggu kabarnya di Jogja..
Sebelum balas komentar ini, aku scroll ke bawah dulu, biar tau kerennya tulisan ini di mata orang lain.
HapusMas Andi ternyata sudah semakin keren dan bagus cara menulisnya dan BWnya. Salut dengan semangatmu, mas.
Jadi inget, dulu pertama dirimu BW ke blogku, terus besoknya aku tegur. Hahaha. Gara-gara teguran itu, ternyata mas ANdi jadi sosok yang menginspirasi banyak orang ternyata.
SOal temen mas itu, aku gak mau ambil pembahasan lagi.
Biarlah yang sekarang aja diurus, ya mas?
Alhamdulillah kalo gtu. AKu ikut seneng bisa berbagi melalui tulisan yang sebenarnya aku anggap supaya orang berpikir. Tapi, yang terjadi beneran.
Siap mas.. Doakan saja aku bisa sampai ke sana...
Wah, terima kasih, Mas..
HapusIya, teguran itu ngena banget, Mas. Jadi bahan pelajaran buatku pribadi. Dan semakin kesini semakin ada perubahan..
Iya biarin lah, Mas. Doakan yang terbaik aja..
Setuju, urus yang ada, dan terus semangat berkarya..
Bagiku pribadi sih, tutorial di tulisanwortel mudah dipahami, baca dan praktekan..
Aamiin..
Makanya aku bingung, kok jadi beda nama blognya, ternyata pindah doang.
BalasHapusNulis sebenernya banyak manfaatnya. Selain mengasah otak kita untuk berimajinasi, nulis juga menghilangkan penat menurut gw. Udah gitu kalo tulisannya dibaca orang, bisa jadi hiburan buat orang yang baca. Belum lagi kalo bermanfaat, pasti dapet banyak pahala deh kita.
Setiap orang punya gayanya sendiri dalam menulis, jadi jangan niru-niru gaya orang, karna aneh menurut gw. Tulis sesuai gaya masing-masing. Karena disitulah keunikan setiap orang bisa terlihat.
Keep writing !
Iya, pindah doang. Selayaknya orang pindah kontrakan..haha
HapusSetuju, Mas Riza. Sebentar, tumben nih mas Riza bijak sekalih. Nggak seperti di postingan blognya..hehe
Setuju, maka dari itu harus kepp write (y)
Hihi bener bgt nasihat Paman. Btw saya jg ganti domain tahun kemarin :) ternyata lebih berkah setelah ganti domain berbayar, sukses selalu Yaaa
BalasHapusAamiin, teriima kasih ya, Teh..
HapusSukses selalu juga ya.
punya blog berapa bang ??
HapusMau tau atau mau tau banget :P
HapusPerjalanan panjang diarymahasiswa yang tetap mahasiswa di universitas kehidupan
BalasHapusmenulis itu menyenangkan hati itu yang sering aku dapatkan kalau bermanfaat bagi orang lain alhamdulillah smg itu bonus kebaikan utk penulisnya,
aku jg tidak begitu suka membaca, tp ortu seneng banget membelikan buku bacaan kadang aku merengek minta dibacakan oleh pengasuh dan ibu
makin sukses ya blognya tetap semangat dan berpikir positif saja
Aamiin..
HapusTerima kasih ya, Teh Maya..
Sukses selalu juga..
Dan sekarang tulisanmu sudah bagus. Mengalir dengan mudahnya. Hingga yang membaca merasa nyaman.
BalasHapusSemoga bisa lanjut kuliah lagi yaa.. heheheh
Terima kasih, Teh Eri Udiyawati..
HapusAamiin,, semangatt..
bener sekali bang andi, tidak terasa 12 bulan lagi udah tahun baru lagi. (mintak di sleding rupanya) :D,
BalasHapussaya jauh dari jogja bang, jd g bisa mampir.. next lah klo saya liburan ke jogja bisa ke rumahnya sampean. jangn lupa disipakan karpet merah-nya bang buat pas saya datang entar. :D
Haha.. bener kan :D
HapusKabuurrrr... :P
Haha, tenang, nanti aku kasih kresek merah aja ya, nggak apa-apa ya :D
wkwk.. istimewa sekali pake kresek.. bukannya jadi beken malah kayak BEKEN (Bedes Kenjeran) :D
HapusHahaha.. Jarang-jarang lho yang pake kresek..
HapusApalagi keresek hitam putih.. :D
Cerita diarynya sungguh luar biasa panjangnya. Semua hal ditumpahkan dalam satu artikel.
BalasHapusTernyata sama-sama penyuka majalah Bobo, dulu saya maniak sekali dan bahkan bisa dibilang tergila-gila sama Bobo.
Saya juga penyuka menulis ,tapi sayang buku diari saya hilang. Maka sekarang saya tuangkan dalam blog.
Menulis dan menulis, nanti dolar akan mengikuti dengan sendirinya.
Wah hebat bisa ketemu dan mas ikrom, kapan ketemu dengan saya ?
Hehe.. panjang ya, Mas. Mau ditambah kok ya, terlalu panjang nantinya.. :D
HapusIya, Mas. wah gitu to, tos dulu ah..he
Wah, kenangan dong ya, Mas. Andai masih ada, bisa dibaca ulang lagi ya..
Aamiin, semoga ya, Mas..
Hayu atuh, Mas. Kapan ketemunya?
Sukses selalu Di..
BalasHapusLama-lama kamu pindah KTP nih, nanti tulisannya Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan lagi Jawa Barat
Aamiin, terima kasih, Teh..
HapusHaha.. bsia aja nih, Teh Pipit :D
Kapan ke Jogja lagi, Teh?
Sudah jatuh cinta dengan jogja rupanya ..
Hapusinsya Allah dalam beberapa waktu kedepan aku mau ke jogja lagi. mengejar senja yang nggak kesampaian tahun 2017. semoga direstui Allah :)
Aamiin..
HapusWah ditahun 2017 nggak kekejar, semoga di tahun 2018 ke kejar ya..
Cakep deh diarynya. Semoga makin banyak menulis dan semakin menginspirasi yaa
BalasHapusAamiin, terima kasih ya, Teh Ayu..
HapusSukses selalu juga..
Menginspirasi sekali mas andi nugraha! Berawal dari disuruh nulis buku diary yang isinya cuma kegiatan sehari hari aja yaa? Ahaha jadi inget dulu waktu kecil saya suka bikin cerita semacam novel tapi di buku tulis full satu buku abis yang isinya cerita novel saja yang saya buat hahaha.
BalasHapusAkhirnya bisa buat buku bareng orang yang di idolakan? wawww ternyata emang bener yaaa setinggi apapun mimpi pasti bisa diraih asal ada tekad usaha dan percaya.
Semangat dehhh sukses mas andi bravooo! ;D
willynana.blogspot.com
Terima kasih, Teh Nana..
HapusTapi aku rasa perempuan itu lebih rajin ya, terlebih masalah diary. Perempuan lebih suka deh..he
Masih ada nggak tuh, Teh bukunya. Kalau ada buat kenangan dibaca ulang keren pasti..he
Setuju, asalkan ada usaha, doa pasti bisa. Kalaupun nggak. Sebenarnya bukan nggak, tapi belum. Mungkin itu yang terbaik, dari situlah banyak jawaban lain, mungkin kitanya yang kurang apa, kurang belajar atau yang lainnya..
Brovoo.. Sukses selalu juga buat Teh Nana..
oh mas Andi ini orang jogja ya? hehe
BalasHapusbtw dulu pakai wordpress sekarang beralih ke blogger mas?
Bukan, Mas..he
HapusCuman menetap di Jogja..
Sini maen ke Jogja, atau orang Jogja juga?
Iya dulu pake wordpress, tapi blogku yang satu lagi sekarang masih pake wordpress..
saya orang klaten kok mas.. hanya sering saja ke jogja.. sering main hehe
HapusOh, gitu. Kapan-kapan kalau ke Jogja berkabar dong, Mas..he
HapusSayang banget ya blog dan domainnya hilang
BalasHapusGanti domain itu ngaruh banget padahal
Dulu tahun 2009 apa 2010 ya lupa, aku ganti url jadi lebih simpel, karena yang lama kelewat panjang (well, waktu 2007-2008 emang trend banget alamat blog panjang panjang). Terus jumlah pengunjungnya anjlok masa, pernah beberapa kali nol. Iya, gak ada satupun kunjungan di hari itu. Nggak tau kalau perubahan url segitu dahsyatnya pengaruhnya wkwk
Abis itu gak pernah ganti lagi deh. Baru tahun 2015 lalu berani ganti lagi jadi domain berbayar soalnya ternyata url blog lama ttp bisa kepake aliat di redirect ke url baru. Syukurlah gak menyebabkan perubahan pengunjung. berubah sih, tapi meningkat wkwkwk
Dijaga ya domain ini
Branding nya udh oke banget nih, sayang juga kalau ganti lagi
Iya sih, tapi mau gimana lagi, Mas..
HapusBeuh, dah lama banget ngeblog ya, lah aku 2014. Terus kenal berbagai teman belum lama ini, baru dari tahun 2016-an lah..he
Termasuk tahun mas Aul di tahun 2017 kalau nggak salah..
Sepi bener ya, kalau nggak ada yang ngunjungi pada hari itu..
Siap, Mas Aul..
Semoga terus awet nih diarymahasiswa :)
Terima kasih, sharenya ya..
sukses kak :D semoga selalu semangat nulisnya. Oia kenapa blog sebelumnya bisa ke banned? mungkin sharingnya bisa buat yang lain hati-hati
BalasHapusSepertinya banyak konten melanggar.
HapusTapi, jujur aku juga nggak tahu sih, kenapa pastinya :(
sama gan.. saya juga termasuk orang gak suka nulis, tapi karena kebutuhan kuliah dan kerja dulunya dengan menulis, akhirnya saya menulis juga. sekali waktu kuliah ngerjakan skripsi kawan-kawan yang memang malas nulis, buat jajan tambahan. akhirnya sampai sekarang jadi keterusan. kadang kalau ada sampingan yang menghasilkan, menulisnya jadi rajin juga, tapi intinya saya tidak bercita-cita menjadi penulis, namun satu hal yang saya rasakan, saya bisa merasa anak dan enjoy aja ketika menulis dan ketika tulisan itu bisa menghasilkan beberapa uang untuk tambahan belanja, akhirnya saya menekuni bidang penulisan. tapi tetap saya lakukan dengan santai mas, agar tidak terpatok dengan kerjaan menulis, biar bisa jalan kerjaan lainnya.
BalasHapusPanggil Andi saja, itu akan membuat saya lebih senang, Mbah.. sungkem..
HapusYa, itu berawal dari keterpaksaan, lama-lama jadi kebiasaan, senang dan hingga akhirnya akan ada rasa dimana nggak enak kalau nggak nulis itu..
Setuju, menulis dengan cara santai bagi saya juga akan lebih tenang, dan mengalir saja gitu. Berbeda dengan nulis terburu-buru, terkadang malah membuat nggak karuan..he
Seukses selalu ya, Mbah..
sok weh lah mumpung masih jadi mahasiswa, nulis diari dan nulis blognya sing pararanjang sepanjang-panjangnya...bae weh teu dibaca ge kusayah nyak
BalasHapusAh, barinage teu kudu mahasiswa nulis panjang mah, Mang. Selagi ada yang ingin dicurahkan curahkan aja.
HapusUdah ketebak kalau Mang Lembu jarang baca postingan orang, terlebih yang panjang. Teu nanaon sih, ngan nanaonan :(
Sukses terus, Mang.. aamiin..
Beberapa bulan ini saya kepikiran untuk ganti domain. Soalnya yang sekarang kayaknya gak memorable wkwkwk. Sulit untuk diingat dan dieja. Tapi kembali ke masalah teknis sih, takutnya artikel lama gak muncul kalo dicari. Jadi sampai sekarang tetep aja.
BalasHapusAnyway, selamat datang kembali diarymahasiswa!
Bolehlah boleh alasan masih jadi mahasiswa di Universitas Kehidupan wkwkw. Tapi emang sih, itu sampai akhir hayat loh. Keep it up bang!
Iya sih, aku aja kalau nginget blog Zahrah ini apa ya, inget zhrh gitu, lah singkatannya susah di inget..wkwk
HapusSaranku sih kalau mau diganti ganti dari sekarang, kalau nggak ya nggak usah. Toh setiap domain punya arti sendiri. Itu memang bakal nggak bisa dicari, terlebih artikel-artikel yang udah lama di share. Meskipun bisa, tentu akan bisa dibuka dari blog langsung, tanpa dari G+ atau facebook yang udah dishare.
Bener kan, sampai akhir hayat..he
Bentar, sepertinya aku baca kalau Zahra kepikiran pengen ganti domain itu berapa kali ya..haha
Kayak pernah komen gitu juga :D
wah keren itu IG diary mahasiswanya kefikiran gitu y bikinnya mantap kang :)
BalasHapusHatur nuhun, Teh Herva.. IG aku juga gitu. Coba mampir, follow tapi ya. #Maksa..ha
HapusTerkadang ide kretif itu muncul tak terduga..ha
La Ode Munafar owner ITP (Indonesia Tanpa Pacaran) ya mas andi
BalasHapussaya sudah beli bukunya..
tulisan beliau keren memang..
Betul, dia pendiri ITP. Aku juga pernah jadi bagian ITP, Mas..
HapusJadi pengurus gitu..
Iya memang keren, banyak memotivasi..
Wew... domain .... domain...
BalasHapus:)
Semangat bro!
Aku juga lagi bikin proyek nulis bareng bersama beberapa blogger.
Hehehe...
Semangat..
HapusKeren nih, nulis tentang apa aja nih, Mas?
Astaga, kok bisa di banned gitu yaa? Yang adinugroho.com jadinya giman?
BalasHapusandinugraha bukan adi dan bukan nugroho. Salah lho itu..
HapusYa, udah nggak ada, aku gk pake lagi, Mas..
Pantesan dulu kayaknya liat banga Andi palig rajin banget nulis.
BalasHapusTernyata udah jadi habits ya, sehari aja ga nulis rasanya ada yang kurang.
moga aku bisa kaya bang Andi yang rajin nulis dan engga lupa sama blog sendiri wkwk :v
.
Oalah jadi andinugraha.com eta di ban, aku kira kamu ganti nama domain heuheu
terus temanmu yang ngutak ngatik blogmu itu gimana kabarnya sekarang ?
dia ga bertanggung jawab gitu ? argh kesal !
Wkwk.. blog sendiri lupa kemana nih..he
HapusUntung aja masih ingat untuk login blognya ya :D
Nggak tahu gimana kabarnya, terakhir denger kabar di penjara :(
Udah ah, doain aja biar makin sukses dia. Sukses di jalan yang bener..
Uhh udah ganti domain aja ya, lah ini gue belum perpanjang domain .com nya, terpaksa deh make blogspot dulu lagi seperti semula huhu..
BalasHapusDiary mahasiswa, tetap selalu jadi mahasiswa, bukan jadi mahasiswa abadi ya. Maksudnya belajar itu mah ga ngenal apapun :)
Oh, pantesan. Tadi aku ngunjungi kok udah ganti ke blogspot. Ternyata belum diperpanjang..he
HapusAyo perpanjang, Mas..
Setuju, belajar itu harus terus, karena diri ini akan haus terus akan ilmu :)
Selamat ya mas semoga semakin sukses
BalasHapusAamiin
Hapusmas ceritanya sangat menarik , tpi klu boleh jujur...... : ) kok mata saya jadi ngantuk membacanya. Maaf loh mas....
BalasHapusapa karena saya membaca tulisannya pd pukuk 00.00 Wib yach....
tpi kok artikel " Pecah Telur Puyuh " nya lebih terasa gurihnya klu dibanding yg satu ini.
maaf loh mas...sebagai fansnya mas Andi saya pikir masukan ini cukup penting.
klu tidak penting.Tekan Tombol Delete yach mas... :)
happy blogging.
Terima kasih, Kang Nata..
HapusNggak apa-apa kok, Mas. Terima kasih sudah jujur.
Aku rasa setiap orang nggak harus melulu dan wajib suka terhadap tulsian yang saya tulis..
Atau nggak hal itu bisa jadi, Kang. Membaca sudah larut malam..he
Intinya saya berterima kasih banget, karena Kang Nata sudah mau membacanya..
Nggak apa-apa, Kang. Santai aja..
Jangan di delete, komentar ini salah satu masukan, salah satu support tersendiri dan salah satu energy juga buat saya..
Happy blogging, keep writer..
Semoga sukes selalu, Kang..
Wkwkwk... Pertama kali ngeblog juga gue copas mas. Samaan kita. Hahaha
BalasHapusDulu absurd aja copas apapun juga. HAHAHHA
akhirnya terjawab sudah kenapa ganti ke diarymahasiswa ini. Hmm.. Ada gitu ya orang kek gitu. Yaudah... terus semangat aja bro. semoga ini jadi rumah yang baik untuk selalu terus berkatya. Ehe.
Wah, samaan nih, tos dulu kalau gitu..he
HapusNah itu, awal-awal terambisi pengen post aja, apapun itu :D
Nah itu, jadi tahu kan...he
Siap, Mas Rifqi. Selalu semangat, terlebih banyak yang baca dan meninggalkan jejak. Salah satunya dari saudaranya naruto ini..wkwk
Aamiin, sukses selalu juga ya, Mas..
waah... sayang juga ya blog nya sampe di banned gitu... tapi Alhamdulillah masih ada yg lain ya...
BalasHapusAlhamdulilah, Teh Santi..
HapusSemoga tetap terus bisa membagi waktu antara kesibukan dan berbagi di diarymahasiswa ini..
Berarti jasa pamanmu besar tuh, bisa mengubah km yg malas nulis jadi ketagihan gini,, luar biasa.. Semoga bisa seperti La Ode Munawar..
BalasHapusBtw aku jg waktu kecil langganan majalah bobo, selalu gk sabar nunggu2 edisi barunya terbit..
-Traveler Paruh Waktu
Hehe.. Iya, Mas Bara..
HapusAamiin, terima kasih ya, Mas ..
Nah itu, selalu ada yang baru dan menyenangkan dari majalah bobo..
Asik juga kalo banyak plend bisa ikut kemana, apalgi plrnd plend blogger kompak srluruh dari sabang sampai maroke
BalasHapusIya, Mas..
HapusHarapannya semoga kedepan bisa bertemu secara langsung dengan para blogger..
Perjalanan dan luka liku yang cukup panjang yah mang... dari andinugraha berganti jadi diarymahasiswa... setiap orang pasti cerita masing - masing dalm usaha membangun blognya agar tetap bisa menginspirasi dan memotivasi semua orang di jagat maya...
BalasHapusIya, Kang. Alhamdulilah ya..
HapusSetuju, saling mendoakan semoga supaya saling bisa menginspirasi ya, Kang..
Saya juga ada rencana mau pake domain sih, udah pernah coba trus enggak diperpanjang karena waktu itu lagi males urusin blog. Kalau udah penyakit malas mah parah dah...
BalasHapusKalau nulis udah jadi kebutuhan emang ada aja yang kurang kalau sehari enggak nulis, semoga terus menginspirasi kak..
Satu lagi, itu tulisannya tangannya baguuuus lho... Serius...
Iya, sih. Tapi aku sendiri suka mikir kembali, apa niatmu ndi dari awal..he
HapusJadi teringat dan bisa semangat lagi :)
Aamiin, terima kasih, Teh..
Ah, masa sih, Teh..
Biasanya bagusan perempuan lho :D
Wah panjang banget, kebayang orangnya penuh semangat juga kali ya kalau ngomong? Aku sering ke Jogja lho, lewat sana kalau pulang kampung. Semoga resolusi tahun ini terwujud ya. Sukses selalu :)
BalasHapusNggak juga lho, aku ini pendiam lho..haha
HapusOh yah, wah udah halan-halan ke mana aja nih di Jogja, Teh?
Aamiin, terima kasih ya..
Hihihi...lucu ceritanya, btw jadi penasaran deh, mas ini umur berapa ya?Kok bacaan masa kecilnya sama denganku yaitu bobo. hihihi
BalasHapusHaha.. Kenapa penasaran, aku ini masih mudu lho, 17 tahun umurnya.
HapusTapi beberapa tahun yang lalu.. :D
Banyak yang suka majalah bobo ternyata ya..he
Hihihi...lucu ceritanya, btw jadi penasaran deh, mas ini umur berapa ya?Kok bacaan masa kecilnya sama denganku yaitu bobo. hihihi
BalasHapusHaha.. Kenapa penasaran, aku ini masih mudu lho, 17 tahun umurnya.
HapusTapi beberapa tahun yang lalu.. :D
Banyak yang suka majalah bobo ternyata ya..he
Ternyata mas andy suka nulis diary juga ya. Kalo aku sejak kecil sih hobi membaca tapi malas menulis. Karena itu aku kalo menulis di blog juga pendek saja. Salut buat mas andy yang suka nulis panjang.
BalasHapusHehe.. Keren tuh sejak kecil udah suka nulis, Mas..
HapusHehe, panjang sesuai yang ada dipikiranku saat itu, Mas..hehe
Kalau beli nama dain sudah tahunan tapi belum di pakai pakai gitu bisa ya? (Nge tag in nama domain).. Tapi tetep bayar bulanan nya ya kan?
BalasHapusBisa, kan beli domain tahunan. Tapi baiknya sih digunakan, kan sayang udah beli..he
HapusHah ternyata blognya adi dibanned? Memangnya waktu itu yg ngepost bukan adi langsung? Jadi temannya yg buka dashboards sendiri ya, wah klo aku udah panik itu. Moga makin sukses dan rajin dengan diary mahasiswanya ya
BalasHapusAku sih yang post, tapi ada yang bantu. Lah tahu sendiri lah, Teh. Di awal kan masih belum bisa konsisten mau ngeblog apa dan kemana arah ini blog..hehe
HapusAamiin, terima kasih ya, Teh..
sama kok mas. jaman saya masih bocah kalo buka buku suka liat gambarnya aja. kalo tulisan itu urusan belakangan. hehe. tapi sekarang aku lihat buku yg isinya kartun ya karena umur yg nggak bisa diajak kompromi lgi.
BalasHapusHehe.. Tos dulu kuy..
HapusNah itu, sekarang mah udah beda, tapi sesekali lihat buku yang ada gambarnya bagus juga, sekalian nostalgia, Mas..hehe
Wah, ternyata Kang Andi suka nulis diary tah. Sumpah tulisan tangannya bagus banget. Rapih gitu. Aku mah apa atuh, tulisan kayak rumput abstrak . Hahahaaa
BalasHapusHmm. Setelah blog andinugraha di banned, Kang Andi pernah ketemu lagi gak sama temen akang itu? Atau minta penjelasan gitu?
Masa sih, rapihan perempuan biasanya mah.
HapusAda gitu rumput abstrak.. :D
Belum ketemu, terakhir tahu kabarnya dia diperjara. Ah, sudahlah.. :(
Demi apa? Dipenjara? Wahwah hidupnya penuh kasus banget yah
HapusYasudahlah, kalau kata pepatah jadul mah, apa yang kita tanam, itu yang dituai ceunah. Hehehe secara tidak langsung, kasus banned sudah terbalaskan ya 😂
Coba baca balesannya Mas Heru Arya. Aku udah jelasin sedikit lebih detail..hehe
HapusAh, masa sih. Salah, yang bener itu apa yang kita tanam, itulah yang kita pupuk, kalau nggak di pupuk mana akan subur.. haha
Nggak ngerasa membalas juga sih, biarlah. Malah pengen doain yang terbaik aja. Biar dia makin baik, apa yang telah terjadi terlebih hall buruk, mudah-mudahan nggak di ulangi lagi.
Sepertinya baru nulis ya..haha
Tar tak maen, sekalian ikut promo lagi..hehe
Tadi aku udah baca di komentar mas Heru. Ternyata si A dipenjara gegara klepto ya. Aku juga ada kenalan orang kyak gitu. Kudu hati-hati lah kang, soalnya orang kek gitu susah sembuhnya . Kecuali dia emang berniat buat menjadin pribadi yg lebih baik. Yaaa semoga Allah membukakan hati dan pintu hidayah kepada dia.
HapusHmm bener kang, semoga hal buruk tidak terjadi lagi.
Bener, kudu hati-hati banget nih..
HapusDoain aja, semoga aja sekarang udah jadi baik..
Aamiin..
Dulu paksaan sekarang jadi ketagihan ya? Hehe. Menulis memang nagihin, mas, apalagi untuk orang yang pendiam seperti saya. Gak bisa ngomong langsung, jadinya ngedumel di tulisan xoxo.
BalasHapusBtw salam kenal dari Surabaya :)
Hehe.. Iya nih..
HapusSama saya juga pendiam, makannya lebih tercurahkan lewat tulisan..he
Salam kenal juga ya..
Andi Nugraha, dari Jogja..
waaa ada namaku,,,
BalasHapustapi sayang banget mas cuma bentar emang harap maklum belum punya kaki (kendaraan sendiri) hehe
entah aku beberapa waktu ini benar2 habis di dunia nyata (balada mhs pasca), jadi blog mulai bersarang laba2
mas andi mah kece makanya insha allah klo ada waktu lebih banyak mau sharing2 mas
kurang seru klo cuma di halte Trans Jogja,. hehe
terus nulis mas, terus berbagi, semoga keinginannya tercapai dan sehat selalu.
Sama, Mas. Aku aja beruntung banyak teman yang baik. Minjemin kendaraan..he
HapusSemoga bisa bertemu lagi, jalan-jalan bareng..he
Nah itu, udah gitu di halte mau berangkat.. :D
Aamiin, terima kasih mas Ikrom..
Semoga mas Ikrom juga sehat selalu biar bisa bolak balik Jogja..he
Jadi inget binder sendiri yg dulu jg pernah jd diary walau gak lama
BalasHapusSekarang ada dimana yaa...
Kayaknya kalo dipost ke blog lucu juga tuh wkwkkw
Coba cari lagi, Mas..Terus upload..he
HapusBisa tuh, bahan postingan disaat lagi nggak ada bahan, Mas..he
Turut gembira kang, semoga ditahun 2018 dan setersunya 'diary mahasiswa' makin berkibar di seantero jagat maya....
BalasHapusAamiin, terima kasih ya, Kang..
HapusSukses juga buat kang Maman..
Pertama: rasanya aku pengen banget komen: "Ya Allah... baru mulai 2018 dia udah nyinggung 2019. Atuhlaaaah....."
BalasHapusKedua: Itu tulisan tangannya keren banget, Mas. Rapih. Malu rasanya aku.
Ketiga: Untuk yang katanya enggak suka nulis di awalnya tapi aku suka loh baca cara menulisnya.
Keempat (buset banyak banget): aku kok jadi rindu nulis diary ya.
Haha.. biar di tahun ini tetap semangat, Teh Dian..he
HapusAh, masa sih. Biasanya perempuan lebih rapih lho, Teh :D
Terima kasih, Teh Dian..
Ayo lah nulis diary lagi. Terlebih yang dulunya memang suka nulis diary..
Lagi BW sana sini, nemu satu nama yang belum dikunjungin, kebetulan namanya sama ada Nugraha nya, yo wis caw!
BalasHapusFirst time visit and wow, disuguhi sejarah blog yang runtut banget, jadi penasaran itu yang nulis bikin blog ke banned kira2 nulis apaan ya wkwkwk
Hehe.. Nugraha itu sebuah anugrah ya, Kang :D
HapusKurang tahu, Kang. Tapi ya sudah lah. Lupakan..
Saya jg dulu suka nulis diary, tp udah diancurin hehe...
BalasHapusLho, kok, dihancurin, Teh?
HapusKenapa, padahal bisa buat kenangan lho..hehe
wah, ternyata domain yg dulu ilang atau knpa mas Andi ? ... pantesan link web nya ganti menjadi diary mahasiswa, perasaan dulu nama nya seperti nama Mas Andi yah. Yang penting tetap semangat ya mas Andi.. yg lalu biarlah berlalu, kita jalani lembaran baru, gitu kata sepenggal puisi yg pernah saya baca ehheeheee
BalasHapusSudah dijelaskan diatas semua kok, Kang..
HapusHehe.. puisinya siapa, Kang? Coba bacakan, pengen tahu..
Aamiin, sukses selalu juga untuk Kang Eka..
Dipaksa nulis sama baca itu ga enak banget ya?
BalasHapusGa disangka dari ajakan yang ga enak banget itu malah keterusan dan menjadi hobi sampai sekarang.
Terlebih ka Andi udah sangat lama nge-blog, pasti merasa sangat bersyukur saat itu dipaksa baca buku islami kayak gitu, hahaha. Akhirnya domainnya juga ikutan islami.
Juga sekarang dapat banyak temen yang sesama blogger yang sudah mengenal tulisan k Andi.
Semoga tetap semangat, ya!
Semoga juniormu ini bisa mengikuti. :D
Nah itu, nggak enak banget asli :(
HapusAlhamdulilah, semoga aja teman-teman pembaca diary mahasiswa, nantinya bisa bertemu dan bersilaturahi secara langsung..
Aamiin..
Tetap semangat, Dik..
Panjang paparannya, tapi tak apa. Kita pasti pada suatu ketika ingin cerita banyak karena suatu hal yang menggerakkan. Jadi ini jawaban bagi tanyaku di komen terakhir soal cowok suka isi diari. Hebat juga ayah dan pamanmu. Beliau-beliau orang yang paham pentingnya arti literasi bagi anak. Itu juga cara agar bacaan bisa membantu anak yang masih butuh banyak bimbingan karena ada hal tertentu yang tidak bisa ayah dan paman lakukan. Aku juga dilanggani majalah Bobo oleh almarhum bapak. Selama 6 tahun dari usiaku 6 tahun dan belum bisa baca. Bobo asyik, ya. Semoga Diary Mahaiswa bisa tetap merangkum perjalanan hidupmu untuk waktu yang lama. :)
BalasHapusBetul, Teh. Beruntung bisa nulis diary dan pada akhirnya bisa di publis di blog gini. Sekarang jadi kebutuhan, kalau habis jalan-jalan kalau nggak ditulis rasa-rasanya ada yang kurang..hehe
HapusBetul, Teh. Majalah bobo itu asik dan nggak ngebosanin..he
Aamiin, terima kasih ya, Teh Rohyati Sofjan..
Tulisan tangannya bagus euy! Saya kalau lihat tulisan tangan sendiri aja suka ketawa karena setelahnya nggak bisa baca tulisan tersebut. :')
BalasHapusLoh, kok bisa ke-banned gitu? Tapi cuma domainnya doang? Isi blog aman, kan? Nggak paham saya. Nggak apa-apa, Mas Andi, pakai branding diarymahasiswa, seperti yang kamu bilang, masih kuliah di Universitas Kehidupan. Saya juga cuek kalau nulisnya cerita keseharian. Paling nggak, kan, masih bisa bermanfaat buat diri sendiri. Haha. :D
Hehe.. biasa aja itu mah, Mas. Dibandingkan sama tulisan ibuku masih kalah :D
HapusIya, aman tulisan mah, kebetulan blog yang ilang bukan yang ini, Mas. Waktu itu yang ilang blog khusus kesehatan, full semuanya kesehatan. Tapi tetap sayang karena udah banyak artikelnya.
Setuju, iya nih pengen ningkatin diary mahasiswanya saat ini. Semoga bisa awet dan banyak dikenal orang.
Sayang sekali ya mas domain Andy Nugroho-nya hilang, padahal itu personal banget dan sudah dikenal banyak orang. Namun diarymahasiswa.com juga keren loh, lebih berwibawa ((berwibawa)) dan jangakuannya lebih luas bukan hanya personal.
BalasHapusSaya waktu SD juga suka nulis-nulis curhat di buku, tapi sekarang sudah hilang semua. Semoga semakin sukses dengan domain saat ini ya mas, aamiin.. :)
Salah noh, Harusnya ANDI NUGRAHA, bukan ANDY NUGROHO.. he
HapusMemang gitu sih banyak yang suka salah, kadang ANDI jadi ADI, kadang NUGRAHA jadi NUGROHO :D
Aamiin, terima kasih, Teh.
Sekarang kan udah di pindah ke blog ya diarynya :)
Post yg cukup panjang dan beda beda cerita ya. Hmmmm bentar lg domainnya anniv nih. Wkwkwk
BalasHapusBanyak ucapan terima kasih juga di sini, bahagia bacanya. Ehehe semoga Andi bisa konsisten nulis blog dan tetap berbagi cerita sehari hari yaaaa. Banyak pembaca yg penasaran sama blog kamu. 🙏
Hehe.. mau ngasih apa nih kalau Diary Mahasiswa ulang tahun?
HapusDitunggu ya hadiahnya :D
Aamiin, terima kasih, Teh doanya..
Wah ini keren, bagaimana hobi bisa dikembangin sampai sebesar ini. Ceritain dong, Ndi, bagaimana bisa konsisten nulis padahal temen-temen di lingkungan sekitar jarang ada yang suka nulis.
BalasHapusBtw salam kenal, Ndi :D
Salam kenal juga, Mas Rangga..
HapusIntinya kalau aku dipaksa, Mas. Aku percaya dari paksaan yang menuju ke hal positif akan mengakibatkan terbiasa, kalau udah terbiasa enteng aja rasanya ngelakuinnya.
Memang diawal nggak mudah, setiap kita punya rencana, pasti ada aja ditengah jalan kita berhenti atau ada cobaan. Aku berusaha melihat ke niat awal apa. Dari situ terkadang bangkit kembali semangatnya.
Sampai sekarang juga aku masih belajar kok, Mas.
Hahah langsung ke tahun 2019 nih. tapi masih lama juga yah 12 belas bulan lagi kita berjibaku nulis di blog
BalasHapusHehe.. Nggak apa-apa, Mas. Itu biar lebih semangat aja untuk menyambut tahun 2019 kelak. Namun sebelum itu kita harus meninggalkan jejak untuk tahun 2018 ini. Semoga bisa menghasilkan karya yang bermafaat.
HapusWow ternyata udah lama juga ya. Gue juga sik baru mulai pas awal-awal kuliah. Semester empatan gitu.Tapi awalnya gak ada keren-kerennya kayak lo. Muahaha. \:p/
BalasHapusHehe.. setiap orang punya caranya masing-masing kok, Mas. Sangat wajar jikalau diawal nggak keren, namanya juga baru memulai. Begitupun aku yang masih banyak belajar.
HapusKalau saya nulis diary itu jaman-jaman SD bau kencur, setelah itu udah nggak pernah. Mana diarynya cuma buku tulis biasa yangg lembaran putih merk SIDU. Tapi misal punya duit sempet juga ding pakai merk Kyky yang banyak gambar-gambarnya. Haha
BalasHapusRejeki banget itu mah bisa ketemu, jalan-jalan bahkan ditraktir makan sama Kak Ode. di Jogja.
Saya kira cuma diriku yang sudah merasa nyaman sama kota perantauan. Yah, walaupun buka kota sebesar Jakarta sana, tapi tinggal di Jogja / Solo itu memang nyaman banget kok. Saya akui itu. Rasa-rasanya pengen menghabiskan masa tua di kota ini juga.
Lah, berati udah nggak ada itu andinugraha.com, Mas?
Bagus malah, Mas. Sedari SD lho, aku mah apa atuh :D
HapusTapi memang buku SIDU di waktu itu keren ya, Mas..
Nah itu sama kayak aku, biasanya buku Kyky untuk buku tertentu saja, misalnya matematika..hehe
Alhamdulilah, Mas. Banyak belajar sama beliau juga.
Nah itu, pengen rasanya punya keluarga dan tinggal di Jogja..he
Iya udah nggak ada, Mas. Off dan pindah ke DiaryMahasiswa ini.
andiii, duh teteh malu banget di bw.in berkali2 hahahaha
BalasHapussini katanya mo ke bandung. BTW, ajarin dong biar biasa nulis postingan yang anjang kek gini hehehe
Nanti, Teh. Tunggu waktunya tiba..wkwk
HapusNggak usah diajarin, tinggal nulisnya dipanjangin, Teh..hihi
iyah ngga terasa yah 355 hari lagi udah 2019
BalasHapusharus nulis resolisih saya buat 2019 nanti ....
ngga nyangka juga kamunya cerita majalah Bobo
pengemar Bona dan rong rong ini pasti
BTW la ode itu yg penggagas INdonesia tanpa pacaran bukan yah yg di facebook ?
Haha.. Betul, kalau pecinta majalah bobo juga pasti tahu si Bona dan Rong rong.
HapusBetul, beliau penggagas Indonesia Tanpa Pacaran, Mas.
Udah aku edit, di diary ini dikasih penggagas ITP.
MANTAAAP... SEKALI LAGI MANTAAAP.
BalasHapusIni udah baca belum, Mas?
HapusMantap apanya ya..hehe
Sukses selalu buat mas Affip.
Assalamualaikum,
BalasHapusJadi inget jaman sekolah nulis di buku diary. Bukunya cari yang bagus biar semangat nulisnya ... malah bukunya pakai kunci gembok segala ..wkwkwk
Asyeeek baca tulisannya mas , mengalir deras ..
Terimakasih good sharing, inspiring !
Saya langsung follow Fans Page nya DM Diary Mahasiswa.
Salam sukses bro ... !
Wa'alaikumsalam..
HapusIya sih pernah ngeliat buku ada kunci gemboknya :D
Terima kasih, Teh..
Aamiin, good luck juga ya..
hemm jadi inget suatu hal, yang awalnya terpaksa dan ternyata itu bisa begitu bermanfaat buat ami sendiri
BalasHapusseperti kang Andi.. dari keterpaksaan menulis menjadi sebuah kebiasaan dan akhirnyaa menjadi sebuah bakat
dari pertama banget ami baca tulisan mas Andi, emang gak ada yang terkesan "asal nulis"
tetap semangat buat nulis mas Andiiiii ^^
Alhamdulilah kalau gitu ya, Mi..
HapusTerima kasih udah sering maen kesini, Ami.
Good luck ya..
Semangat terus mas ngeblognya!
BalasHapusSiap, semangat juga untuk Mas Ridha..
HapusJadi mahasiswa abadi didunia khususnya internet nih ceritanya mas ? Asal jangan mahasiswa abadi aj di kampus kasian ntar haha.
BalasHapusNgomong ngomong cerita kita hampir sama aj, dulu juga saya kurang suka nulis dan bahkan membaca. Tapi entah karena dapat hidayah ceiileh atau faktor umur sekarang malah senang nulis baca segala hal.
Di kehidupan sehari-hari, Mas..he
HapusKalau di kampus mah kalau bisa lulus tepat waktu aja atau nggak lebih cepet dari itu.
Alhamdulilah kalau gitu, Mas. Dulu mungkin karena belum tahu manfaatnya dari baca dan menulis aja ya.
Emmm sangat menginspirasi tulisannya :) semoga ku bisa belajar dari kak Andi^^ untuk terus menulis. Aissh penyakit malas itu susah banget dihilangkan 😥
BalasHapusAamiin, masih belajar juga aku. Semangat..
HapusPerlahan harus bisa taklukan rasa malas memang :)
Wah tampilannya makin kece dan nyenengin mata nih... jadi nyaman bacanya sekarang...
BalasHapusTerima kasih, Mas Adhi..
HapusWah tampilannya makin kece dan nyenengin mata nih... jadi nyaman bacanya sekarang...
BalasHapusAku berarti mahasiswa juga ya... mahasiswa kehidupan...
semoga makin sukses ya ndi... bangga nih jadinya punya temen kek km...
Terima kasih, Mas Adhi..
HapusBetul, sama-sama mahasiswa di Universitas Kehidupan. Justru di UK ini tantangannya lebih berat dibandingkan di kampus-kampus biasa ya, Mas..hehe
Aamiin, sukses juga buat mas Adhi..
Baru baca postingan Andi yang ini dan sayapun termotivasi nih Ndi dari cerita kamu :') Terima kasih ya
BalasHapusSama-sama, Teh. Masih banyak belajar aku juga.
HapusTetap semangat..
Baca artikel ini, bawaannya jadi pingin menulis diary lagi. Sudah lama malas nulis diary. Ujung-ujungnya kadang cuma seminggu sekali, atau bahkan tidak sama sekali. Untungnya masih menulis di blog walau tidak rutin.
BalasHapusAh, saya mau menulis diary!
Langsung aja tulis diary.
HapusNggak apa-apa, aku sendiri memang punya jadwal khusus seminggu sekali. Tapi diusahakan konsisten terus postnya.
salah satu blogger panutan saya @andi nugraha
BalasHapusWah, mas Alfan :)
HapusTerima kasih ya..
Semoga sukses selalu ya..aamiin..
Oh jadi ini yang jadi alasan kenapa kak andi ganti nama domain. Semoga orang yang ngebannednya sadar dan jadi orang baik.
BalasHapusAamiin, terima kasih ya..
HapusDan sukses selalu..
ceritamya menarik ya . semangat terus ngeblognya san semoga kontennya bermanfaat
BalasHapusWowww.... bagus sekali mas perjalanannya...jadi terpana...
BalasHapusSemangatnya luar biasa. perjalanan yg rumit memang selalu memberi pelajaran yang baik. Tetap berkarya!
BalasHapusBlog lama kemana??
BalasHapusLuar biasa mas Andi, sangat inspiratif. Btw jarang2 cwo rajin nulis diary trs konsisten jadi bog dan membuat komunitas. saluut
BalasHapusga nyangka panjang juga sejarahnya yaaa.. sampe pernah dibanned segala ama FB.. semoga blog yg ini bisa langgeng mas :D. Pelajaran juga buatku untuk ga ksh sembarangan orang untuk menulis di blogku :D..
BalasHapusdulu aku jg sukaaa banget nulis di diary mas.. walopun ga konsisten apalagi suka dibaca ama mama.. kan sebeeel.. tp sjk bisa menulis online, aku jd ninggalin diary :D, dan fokus di blog