Perpustakaan Jalanan D.I Yogyakarta
Gowes Informasi Yogyakarta
Di jaman yang makin canggih ini, seharusnya kita bisa membaca dimana aja, gak melulu harus baca di buku, tapi bisa juga membaca tulisan di media sosial. Atau tidak di blog, termasuk blog (DiaryMahasiswa.com) ini, misalnya.
Tapi pada kenyataannya, teknologi saat ini membuat kita makin malas untuk membaca buku? Ngerasa nggak sih? Belum lagi pengaruh sinetron yang aneh-aneh. Dan, dari sinetron tersebut banyak anak-anak yang jadi ikut-ikutan.
Mending ngikutin dalam hal yang positifnya, lah ini yang negatifnya juga dicontoh. Anak kecil itu lebih cepat menangkap atau menirukan apa yang sudah dia lihat. Makannya lebih baik dari kecil diajarkan hal-hal yang bermanfaat. Teman-teman setuju?
* * *
Padahal membaca itu asik dan seru. Pasti kalian sebagai blogger juga merasakannya. Terutama dampak dari membaca itu sendiri. Aku percaya beberapa dari kalian pasti membaca dan mencari beberapa informasi terlebih dahulu sebelum menulis. Terutama ketika mengikuti sebuah lomba blog. Hayo, ngaku?
Well, kali ini aku mau menceritakan perjalananku bersama fijo (fixie ijo) sepedaku. Ya, lagi-lagi aku bercerita tentang gowes di kota Yogyakarta ini.
Sore itu tepat dihari Jum'at aku mengajak Anin dan Maman untuk bersepeda. Seperti biasa Bayu jarang ikut karena nomernya susah sekali di hubungi. Kami bertiga berangkat ke UGM (Universitas Gadjah Mada).
Tak ada kegiatan apapun, kami hanya ingin menghabiskan waktu sore di UGM. Sembari ngabuburit kami melihat beberapa mahasiswa UGM yang sedang melaksanakan kegiatan, ada yang lari sore, berkumpul bersama organisai dan masih banyak lagi yang lainnya.
Ketika adzan Maghrib, kami bergegas pergi ke masjid kampus UGM. Setelah selesai shalat kami lanjut pulang, sengaja lewat tugu Jogja. Biar sekalian bisa maen dan bersantai terlebih dahulu.
Sesampainya di tugu, aku meminta teman-teman untuk berhenti. Disimpanlah sepeda kami tepat berhadapan dengan Tugu Jogja.

Ketika kami mau duduk, di kawasan tugu banyak orang sedang pegang buku, baca-baca. Satu hal yang terlintas dipikiranku, ini orang pasti sedang pilih-pilih buku, terus beli. Baru lihat sih ada orang yang jualan buku di kawasan tugu. Padahal minggu lalu gowes malam tak ada.

Tak lama Maman mengajakku duduk dan membuka-buka buku. Ketika aku lihat bukunya tak ada yang baru. Mungkin aja jualan buku bekas. Pikirku. Tak lama mataku tertuju sama sebuah banner yang sedang di benerin sama ketiga orang.
Ternyata ini Perpustakaan Jalanan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang khusus buka di hari Jum'at, mulai pukul 16.00 - 22.00.
PERPUSTAKAAN JALANAN DIY
Membaca Menyambung Rasa
Membaca Membebaskan Rasa
Well, aku jelasin sedikit tentang Perpustakaan Jalanan D.I. Yogyakarta ya. Jadi perpustakaan Jalanan ini didirikan oleh Monica Lanongbuka pada tanggal 12 Mei 2017. (sumber : jogja.tribunnews.com)
Mereka setiap hari Jum'at sudah sering mengadakan acara di tugu Jogja, dan pada hari pra launchingnya juga bersamaan dengan hari anak nasional.
Awal mula dibentuknya komunitas ini berawal dari kecintaan terhadap buku dan ingin mengembalikan budaya membaca buku yang sekarang mulai jarang. Memang konsepnya diluar ruangan untuk membuat suasana yang berbeda.
Gimana, sudah ada gambaran kan, tentang perpustakaan jalanan Jogja ?
Ketika aku sama Maman masih asik membaca, Anin sudah selesai, entah capek atau memang tak mood membaca pada malam itu.

Tak lama ketika aku sedang asik membaca ada beberapa orang yang datang, dan aku sempat mendengar mereka mau diskusi. Dan meraka juga minta salah seorang yang jaga disitu untuk jadi MC. Seperti pada foto dibawah ini.


Asiknya lagi, buku yang di sediakan disini, banyak buku yang memang aku cari. Seperti bukunya Hok Gie, yang berjudul Catatan Seorang Demonstran. Rata-rata bukunya Hok Gie jarang dijual bebas di toko-toko buku. Makannya aku senang waktu datang ke perpustakaan jalanan ini.
Selain buku Hok Gie, aku juga membaca buku yang judulnya Aku dan Buku #3. Sempat aku mencari part sebelumnya, nemulah buku Aku dan Buku #2. Tapi part #1 nya belum nemu. Dari buku itu juga aku dapat motivasi untuk menulis lho.

Beberapa kutipan yang bisa membuatku termotivasi untuk menulis aku sengaja foto, dan seperti inilah beberapa kutipan dari buku Aku dan Buku #3.
"Semakin banyak menulis, semakin banyak pula kita berbagi. Di situlah akan tumbuh kesadaran baru untuk mengisi Indonesia hari ini." - Ahmad Yunus
"Buku adalah senjata buat melawan lupa, melawan kuasa jahat, melawan pembelokan sejarah. Buku juga buat menyembuhkan diri sendiri dari luka, dari trauma, kesedihan, dan kesepian." - Han Gagas
"Setiap orang berkesempatan menjadi penulis, bahkan tukang becak sekalipun. Modalnya hanya satu : keinginan yang kuat." - Harry Van Jogja
"Saya menulis apa yang saya kuasai dan sukai. Saya suka menulis karena saya ingin cerita saya didengar." - Daniel Mahendra
"Saya menulis apa yang saya kuasai dan sukai. Saya suka menulis karena saya ingin cerita saya dibaca." - Andi Nugraha
Itulah beberapa kutipan yang menurutku bermanfaat bisa membuatku termotivasi untuk terus menceritakan pengalaman dalam untaian kata. Sebenarnya ada lagi sih, tapi aku rasa itu saja cukup ya.
Gimana, menurut kalian, memotivasi juga ?
Oh, ya, suasana di kawasan tugu semakin malam semakin ramai lho. Terlebih para pembaca yang berdatangan di perpustakaan jalanan Jogja.

Setelah puas dan waktu sudah malam juga, kami bergegas untuk pulang. Dan di dekat perpustakaan jalanan ada seorang yang sedang melukis. Kalau kalian pernah ke Jogja pasti sering melihat para pelukis di kawasan Malioboro.

Sepertinya itu dulu ya, next time aku akan ceritakan tentang serunya bersepda di Jogja lagi. Tunggu aja jadwal postnya. Boleh juga di follow untuk bisa ngikutin tulisan di blogku ini. Setiap yang datang kerumahku, aku usahakan main balik. Dan, Jangan lupa untuk membaca, dan terus berbagi lewat tulisan ya.
Oh, ya, kalau kalian ke Jogja tepat di hari Jum'at, jangan lupa untuk mampir ke Perpustakaan Jalanan D.I Yogyakarta ya.
Perpustakaan jalanan wah asyik nih, kalau baca buku aku lebih suka dalam kamar menyendiri, tapi tidak menutup kemungkinan kadang sengaja bawa buku ke luar rumah utk dibaca
BalasHapusya menurut riset minat baca mulai menurun, tp dg adanya perpustakaan keliling dan perpustakaan jalanan semoga minat baca terpacu lagi
Sama Teh, kadang ada waktu dimana pengen baca sendiri di kamar, kadang aku juga butuh suasana di luar. Malah kalau pergi travelling tak menutup kemungkinan, aku selipkan buku yang belum rampung aku baca. Tujuannya biar bisa aku baca disaat travelling..
HapusAamiin, semoga minat baca warna Indonesia lebih meningkat lagi..
Wiiih keren banget nih semangat anak-anak muda menciptakan budaya membaca buku, meskipun terbilang baru dibuka, perpustakaan jalanan di Jogja ini pasti akan ramai dan banyak yang baca.
BalasHapusAku sendiri juga suka baca buku tentang bisnis mas, motivasi membangun bisnis, dan baca tentang tokoh-tokoh pebisnis yang sukses, maklum aku ini orangnya suka berbisnis dan cita-cita jadi pebisnis sukses hehe (eh kok malah curhat)
Kalau di tempat tinggalku belum ada perpustakaan jalanan kayak gini mas, biasanya kalau mau baca ya di perpustakaan daerah hehe
Betul, Mas, meskipun aku terbilang baru ke perpustakaan jalanan ini. Tapi aku merasa senang, dan ada keinginan untuk bisa datang lagi kesana..
HapusKeren, tuh. Tak apa lah curhat, kan biasanya juga begitu. Tak curhat di blog sendiri kan bisa di komentar blog orang..haha
Bisa di bangung di daerhnya, Mas, atau gak ramein aja perpustakaan daerahnya.
Mungkin suatu saat nanti juga ada mas, soalnya anak muda di daerahku juga kreatif kok, tinggal nunggu waktu aja kali ya
HapusMantep kalau gitu, iya betul tuh. Tunggu waktu yang pas aja ya. Semoga terwujud ya, Mas.. aamiin..
HapusKlo nggak ngerti mungkin dikira di jual ya itu Ndi..soalnya format bukunya lesehan gitu..
BalasHapusLama bnget aku nggak baca buku. Sukanya novel fiksi aku.
Cuma blkngn knp bacanya buku dongeng yaa..?
*ah, emak2
Nah, itu. Untungnya aja ada banner yang bisa kasih informasi kalau itu adalah Perpustakaan Jalanan.
HapusTapi tetap rajin baca blog kan, Teh..hehe
Sama aku juga sukanya buku itu non fiksi..
Gak apa-apa malah, Teh, kan bisa di ceritakan juga sama anak kalau pas mau tidur...he
Semoga dengan ada kegiatan ini jadi nambah minat baca di kawula muda ya, ah jadi kangen Jogja^^
BalasHapusAamiin,, Ayo ke Jogja lagi, Teh, sama kelaurga pasti lebih seru. Nunggu dedek bayinya besar aja, biar bisa sekalian diajak..
HapusKalau didaerah saya jarang" banget ada perpus keliling, jangankan yang keliling yg ada juga pada males. Kalau saya suka baca", apalagi majalah.
BalasHapusSemoga kedepannya ada ya, Mas. Mau gimanapun membaca memang penting..
Hapuspagi mas andi, hoo ditugu dan setiap jumat ya ada perpustakaan jalanan:).
BalasHapusya mas, sekarang ini membaca tidak hanya buku, tapi socmed yang berliterasi bacaan. tapi kebanyakan anak-anak era sekarang. lebih senang baca gadget mas, daripada buku. itu kurang sehat mas :)
Malam mas Fajar.. Untuk anak kecil sendiri khususnya, memang peran orangtua begitu berpengaruh. Baiknya memang di didik sedari kecil agar lebih bisa memanfaatkan waktu yang ada..
HapusTak ada salahnya juga sih maenan gadget, tapi itu semua ada waktunya..
Jadi sejak Mei 2017 ya ndiii...
BalasHapusPas ke Jogja aku bulan Feb 2017. Ih asyik perpus gini, Smoga Makin banyak jg penggiat yg tertular. Klo emak2 kayak aku, baca buku tuh hal mewah. Btw, sepedanya asyik bgt ituuuu 😁 thanks for sharing ndiii
Iya, Teh, aku baca di tribun sih gitu.. :)
HapusOh, Februari, awal tahun belum ada ya. Nanti kalau ke Jogja lagi jangan lupa mampir ke perpustakaan jalanan ini. Tapi perlu di inget, hari Jum'at aja adanya, Teh..
Betul, Teh, buku memang hal yang mewah nan istimewa.
Sama-sama, Teh..
hwaa, ini keren deh. Bisa baca gratis terus sambil diskusi. Jadi pengin ke Jogja hehehe
BalasHapusKalau ke Jogja jangan lupa mampir ke Perpustakaan Jalanan, Teh..
HapusDapat ilmu dengan membaca memang banyak yang gratis, salah satunya berlibur sembari membaca kalau ke Jogja :)
Hai andy salam kenal.. wah keren sekali tulisannya ya.. gowes gowes lumayan melelahkan tp menyehatkan yaaa andy.. btw rmang benar menulis memberikan ilmu kepada pembacanya dan jadi rezeki juga untuk kita. Semangat menulis andy...
BalasHapusHai juga, Teh. Salam kenal juga..
HapusAlhamdulilah selain sehat juga memang hobi..he
Semangat menulis juga, Teh Vika :)
aku juga suka baca buku, tapi lebih sukanya baca buku novel .. dan skarang emg udh jaman modern sih, jadi baca buku bisa dimana aja pake hape, tapi kadang kalo kelamaan baca buku di hape bikin mata jadi sakit, jadi agak males:D
BalasHapusWah keren, Mas. Semoga istiqomah ya..
HapusOh, gitu, aku paribadi lebih ke non fiksi, belum suka ke novel :)
Betul, bahkan banyak buku yang sudah dijadikan ebook. Efektifnya memang baca buku langsung :)
Masya Allah kerennya. Dengan begitu orang akan makin sering melihat buku, bisa saja ada yang penasaran lalu ikut membaca. Mantap.
BalasHapusBetul, semoga dengan adanya Perpustaan Jalanan bisa nambah minat pembaca. Terlebih mereka yang sedang berlibur bisa sembari baca dan diskusi..
HapusAyo membaca, yogya emang keren warbiyasa :)
BalasHapusSelain keren Jogja itu Istimewa..
HapusIya membaca, apapun itu..
Bener, makin canggih malah makin malas, hehe
BalasHapusSeharusnya gak gitu ya, Mas. Semoga dengan adanya Perpustakaan Jalanan bisa lebih rajin dan banyak para pembaca bukunya...
Hapushaha. iya betul. aku malah jarang baca buku, soalnya lebih banyak baca di media onlie bahkan sosmed. kebanykn sih baca berita olahraga.
BalasHapusGak apa-apa sih, yang penting baca. Apapun itu :)
HapusDengan aca berita olahraga misalnya, kan bisa nambah pengetahuan, muncul ide, tulis di blog :)
Saya kayaknya pernah komentar di sini, tapi ko ilang yah?
BalasHapusAda ko di atas, memang setiap yang komen gak langsung ke publish. Dan, diatas udah ada tuh..
HapusGowes-gowes di D.I Yogyakarta
BalasHapusKetemu perpustakaan jalanan asik juga
Sebab saya suka membaca
Selain menulis kata-kata
Andai aku disana
Pasti ambil sepeda
Dan langsung menghampirinya
Penuh rasa suka cita..
Asik, kalau teh Anisa yang komen pasti langsung jadi pantun aja nih..
HapusSemoga bisa baca di Perpustakaan Jalanan ya, Teh..
Wah seru nih. Perpustakaan jalanan di malam hari. Si semoga niat baik komunitas ini bisa tercapai dan kegiatan kek gini bisa terus berlanjut.
BalasHapusRame dan antusias juga ya klo diliat dari foto. Kreatif memang wong jogja Iki. Hehe
Iya, Mas, seru dan menyenangkan tentunya :)
HapusNah, iku mas.. Ayo kapan ke Jogja?
UDAH PERNAH KE JOGJA DONG! PENGEN KESANA LAGI. HAHAHA
HapusIni keren banget lho, setelah ada perpustakaan angkot yang jadi viral. Kali ini ada juga perpustakaan jalanan.
BalasHapusTapi mungkin kendalanya cuaca, kalau cerah enak. Kalau masuk musim penghujan yang repot.
Betul, Mas, kalau musim hujan repot pastinya. Apalagi saat ini udah dua hari hujan di Jogja. Meskipun hujan, semoga makin banyak tingkat pembaca buku.
HapusBiasanya kalau hujan enaknya baca buku lho, Mas..hehe
Lumayan banyak juga ya kang yang dateng. Disana buku-buku serius semua kah? Atau gimana?
BalasHapusKalau aku pribadi, kurang begitu sreg kalau baca buku ditempat ramai kek gitu kang. Soalnya jadi gak fokus, hehehe
Iya lumayan, dan semakin malam semakin banyak yang datang lho..
HapusGak juga kok, tapi beberapa buku yang aku cari waktu itu ada..hehe
Setiap orang memang berbeda-beda tempat untuk membaca khususnya. Aku pribadi gak melulu suka baca outdoor sih, tapi baik di kamar ataupun outdoor aku sama-sama suka juga..
ditengah serbuan konten youtube, sangat bagus nie kegiatannya. sangat positif. tapi buka ampe jam 22, berarti minat baca masih banyak yah
BalasHapusIya alhamdulilah, Mas..
HapusWaktu ke sana, semakin malam semakin ramai..
Kalau ke Jogja, jangan lupa mampir mas..
Wih, kayaknya seru nih perpustakaan jalanan. Ada suasana yang beda pasti dari perpustakaan indoor. Kayaknya perpustakaan ini lebih 'rame'. Bukan hanya sekadar membaca tapi juga diskusi. Kalau seperti ini kuyakin motivasi membaca para kawula muda juga bisa makin naik, kan kalau di indoor gitu sepi, senyap, bosenin juga, hehe.
BalasHapusIya, perpustakaan ini bisa jadi salah satu tempat untuk belajar juga. Kan, jarang juga perpustakaan di luar, kalau di dalam ruangan itu sudah biasa :)
HapusSemoga dengan adanya ini makin banyak para pembaca baru ataupun lama..
Weh asyik juga ya duduk nongrong gitu apalagi mahasiswa seruu
BalasHapusBetul banget tuh, tapi gak semua mahasiswa sih kalau aku rasa lihat. Soalnya waktu itu banyak ibu-ibu juga..hehe
Hapuskok asik sih, andiii. itu di spot sebelah mana sih? padahal sering ke jogja tp kok aku nggak ngeh spotnya.
BalasHapusIya, asik, Teh.. itu dekat banget sama Tugu Jogja lho. Kalau ke Tugu Jogja jangan lupa mampir. Tapi jangan lupa ini adanya setiap hari Jum'at malam..
HapusMasih miris liat minat baca kita yang masih rendah banget:(
BalasHapusYa gitu, semoga makin banyak yang baca. Karena dengan membaca kita bisa tahu informasi baru..
HapusPas lewat situ dulu pas masih ditata mas, kayaknya persiapan
BalasHapusnanti klo udah ada motor kayaknya asyik lama2 di situ
eh mas tapi kapan hari aku pernah liat di deket Kridosono, apa sama ya, apa dari perpus kota deket situ
sore juga sih
asyik sih klo tiap kota ada kayak gini
biar minat baca tambah tinggi
Oh, gitu. Betul, Mas.. kalau ada motor di Jogja enak, bisa sekalian kemana-mana. Boleh kapan-kapan maen bareng..he
HapusBetul, semoga dengan adanya perpustakaan gini bisa menambah minat baca bagi siapapun.. Kalau yang dekat Kridosono aku kurang tahu jelasnya, Mas. Kapan-kapan kalau kesitu aku cari tahu deh..
Mba nana jadi penasaran sama perpustakaan pinggiran di yogya kayak gitu huaaaa kira-kira ada buku apa aja ya? Pasti banyak yang bikin ngiler mata (pingin buat dibaca) huahaha.
BalasHapusBtw kutipan-kutipan quotenya bagus semuaaa. Izin copas ya, tenang, nama penciptanya juga ikut ke kopas kok huehehehe
willynana.blogspot.com
Kalau ke Jogja jangan lupa maen ke Perpustakaan. Biar bisa tahu ada buku apa aja dan bisa baca buku sekalian diskusi..
HapusSilahkan, Teh, semoga bermanfaat :)
Baca aja bermanfaat, apalagi kalo ada diskusi bareng orang baru pasti nambahin ilmu dan buka wawasan. Acara kek gini memang harus disiarkan mas hehehe
BalasHapusBetul tuh, makin seru dan dapet ilmu kalau gitu..
HapusSetuju harus dilestarikan, agar makin banyak orang yang memanfaatkan dan bisa rajin baca..
Salam sedulur mahasiswa jogja,dab
BalasHapusAku juga mahasiswa di jogja, dan ini baru tau ada perpustakaan di jogja yng modelnya terbuka gitu, boleh lah nanti kapan kapan aku maen kesana hehe
Weh, salam sedulur.. Kapan-kapan bisa maen bareng nih :)
HapusSip, tapi kalau musim hujan sepertinya agak susah sih..
Andi, cerita soal Jogja emang nggak ada matinya ya..sampai perpustakaan jalanan pun juga ada lho, mana malam malam lagi. Kalau siang mungkin terlalu rame dan panas ya...tapi ekren bangett..bagusan lagi ada cafe yang buka di situ jadi bisa banget tuh pada baca lesehan terus ada mejanya begitu dan bisa beli kopi dan gorengan sebagai cemilannya. Tapi awas, bukunya jangan sampai kena minyak ya..
BalasHapusKhan, ada peluang bisnis itu..atau yang punya perpustakaan aja sendiri yang juga bikin cafe dadakan sambil gelar tikar dan pasang meja kecil2..hehehehe
ah, kapan kapan ajak suami buat menjelajah Jogja malam hari. Seru bangettt
Betul, Teh.. Kalau siang pasti panas dan sepertinya kurang nyaman untuk baca kalau cuaca panas. Kalau siang cocoknya baca di perpustakaan dalam gedung. Misalnya aja di Grhatama Pustaka Jogja..
HapusKalau di Perpustakaan Jalanan ada cafe sepertinya mungkin gak ya. Karena itu dekat tugu Jogja. Tapi sepertinya ada ko, Teh, sebuah cafe yang menyediakan buku gitu..
Betul, Teh, perlu di setting biar gak tercampur antara buku dan cemilan berupa gorengan :D
Ide bagus tu, Teh, biar bisa jalan-jalan menikmati suasana Jogja. Apalagi bisa sama suami, beuh, udah lan cukup asik dan menyenangkan tentunya itu, Teh..
Yess betul banget, sbg seorang blogger yang suka menulis emang seharusnya diimbangi dgn membaca. Dulu aku pernah lihat ada perpustakaan jalanan di Sidoarjo jawa timur. Eh skg ada jg di jogja. Kerenlah. Emang perlu dilestarikan yg kayak gini biar banyak yg baca
BalasHapusSemoga aja perpustakaan ini abadi ya. Artinya ada terus gitu, biar orang2 akan selalu aktif baca terutama anak muda di jogja
HapusOh, gitu, sepertinya dilestarikan gitu, Teh. Biar minat baca setiap kota bisa meningkat ya..
HapusAamiin.. Semoga abadi dan terus ada ya, Teh..
HapusJum'at malam Sabtu, nongkrong di Tugu Jogja, tidak hanya asyik, tapi juga mencerdaskan ya, Mas Andi :)
BalasHapusBetul, Pak. Semoga makin banyak yang datang :)
Hapussha akhir-akhir ini malas nulis blog karena lagi seneng baca buku, baca e-book sih lebih tepatnya. Dulu ga nyaman baca e-book. setelah di biasain teryata asyik banget. lebih sayang lingkungan karena kertas kan dari pohon. hihihi ini sha so' banget ga sih wkwkwk
BalasHapusKeren atuh, Teh.. rajin baca tentu nambah wawasan..
HapusBetul, Teh, dan baca ebook itu bisa dimanapun dan kapanpun, cukup pake gadget aja juga udah cukup..
Gak lah, Teh, justru aku dapet pengetahuan baru dari Teh Sha :)
Kupikir ini tadi bagian dari Komunitas Pecandu Buku, ternyata beda ya. KPB juga ada program perpustakaan jalanannya. :)
BalasHapusBdw first time kesini, blognya asyik sekali. follow back blog boleh? hheee
Bukan, Teh.. Udah aku follback ya, blognya..
HapusSemoga terus bisa terjalin silaturahmi lewat tulisan :)
kereeen, kalau di jambi ada namanya Lapak Baca Jambi. Buka perpustakaan di keramaian atau pinggir jalan begini. Ah suasanan jogja di malam hari ngangenin deh.
BalasHapusOh, gitu. Keren ya, di Jambi ada lapak baca gitu. Betul ngangenin dan selalu bikin asik suasananya, Teh. Kalau ke Jogja jangan lupa mampir ke Perpustakaan Jalanan, biar bisa tahu..he
HapusMembaca memang harus digalakkan ya mas. Kami di Bengkulu juga banyak komunitas perpustakaan keliling. kalo di kota Bengkulu sendiri namanya Rafflesia Membaca, konsepnya hampir mirip dengan perpustakaan jalanan di jogja ini. Semangat Membaca! :)
BalasHapusOh, gitu. Gak asing dengan nama Rafflesia, beberapa temanku di Jogja banyak dari Bengkulu juga. Dan Rafflesia itu nama alun-alun di tempatku lho, Teh. Ciamis. Alun-alun Raflesia Ciamis..
HapusSemangat, semoga lebih rajin dan produktif tentunya :)
Kalau saya tinggal di Yogyakarta pasti pengen juga kunjungi perpustakaan jalanan itu, secara saya suka baca buku, apalagi baca bukunya rame-rame di luar ruangan, setelah itu ada bagian berdiskusinya pula. Keren, euy.
BalasHapusMemang di era online ini, kesadaran membudayakan membaca itu penting banget karena biar bagaimanapun segala bentuk atau jenis bacaan yang beredar di media sosial itu gak bakal mengganti posisi sebuah buku sebagai jendelanya dunia, jendelanya segala ilmu.
Ok. Semangat membaca *notetoself
Mantep! Kalau ke Jogja maen jangan lupa mampir ke Perpustakaan Jalanan, biar tahu juga. Karen euy :D
HapusBetul, Teh, semoga apapun bacaannya, semoga tetap rajin baca setiap harinya.. Semangat membaca..
Keren ih, ada acara diskusinya jg...
BalasHapusJangan lupa mampir kalau ke Tugu Jogja ya, Teh :)
HapusFokus ke mas-mas baju hitam yang lagi baca terus bukunya dilipet gitu. gemessshh. pengen tak keplak. haha. Penyiksaan terhadap buku. :(
BalasHapusSetahun lalu pernah bikin kayak gini di taman kota daerah saya, tapi cuma sekali doang karena gak punya temen dan buku-buku saya juga gak banyak. Pengen banget bikin lagi dan konsisten dan tentuin waktunya kayak gitu, apalagi ada diskusinya. lebih keren lagi. :D
Kalo ke Jogja pasti saya singgah di jumat malam. :)
Itu namanya Maman, kalau ketemu keplak aja..haha
HapusUdah aku sampaikan, biar dia paham juga..
Oh, gitu. Bisa juga sih bikin lagi, Teh, dengan evaluasi dari yang dulu. Dan jangan lupa ajak teman yang biar bisa bisa bantu juga..he
Mantep, jangan lupa ambil positifnya, misalnya konsep dari perpustakaan jalanan itu :)
Jangan lupa mampir pokoknya kalau ke Jogja..he
coba aja di tasik ada, bisa2 sering aku kunjungin nih ehehe
BalasHapusBikin aja, Teh di Tasik. Biar bisa meramaian dan meningkatkan baca pemudah Tasik..
HapusBagus ni idenya bisa mencerdaskan bangsa,
BalasHapustapi buka nya cuma tiap hari jumat aja ya coba tiap hari pasti bakal rame banget yang nongkrong.
eh tapi itu berisik banget ga sih kalo di pinggrir jalan gitu, soalnya aku paling ga bisa fokus baca kalo rame rame mmuehe
duh aku ko jadi kepengen ke Jogja gitu yaaa O.o
Aamiin.. Semoga makin banyak masyarakat yang tergerak untuk lebih rajin baca. Mungkin aja lihat waktu, Mas, kan belum lama juga ada. Nanti kalau perkembangannya bagus bisa ditambah harinya.
HapusTapi, wajar sih karena ini termasuk tempat liburan ya, tahu sendiri lah di Tugu Jogja, setiap harinya tak pernah sepi..
Iya, sih berisik, tapi nyatanya banyak orang yang datang untuk baca. Tinggal otw aja, Mas.. Aku tunggu..
Wahhh.. Jd pgn ke jogja. Selalu saja ada yg di kangenin di jogja
BalasHapusBetul, Jogja memang bikin kangen dan istimewa :)
HapusSetiap blogger yang menulis pasti juga senang membaca. Begitu juga dengan saya. Saya pun menikmati waktu membaca tulisan-tulisan yang ada di blog yang saya kunjungi, terlebih lagi blog yang baru pertama kali saya kunjungi. Saya bisa mendapatkan informasi baru, cerita, motivasi, dan juga teman baru :)
BalasHapusKeren banget tuh idenya untuk membuat perpustakaan jalanan. Semoga bisa diterapkan di seluruh Indonesia hehe :D
Betul, Mas.
HapusAamiin, semoga bisa menambah dan semangat pembaca para kaum muda, terlebih bisa mencerdaskan bangsa :)
Aamiin ya Allah :)
HapusJogja ibarat rumah kedua, selalu bikin kangen, apalagi selalu ada yang baru di sana. So Inspiratif aktivitasnya.
BalasHapusJogja itu selain istimewat selalu bikin kangen. Betul, kalau yang udah pernah tinggal di Jogja dan pulang, dan lihat perkemangan Jogja pasti selalu ada aja yang baru..
HapusKalau nggak salah kira, blog ini ganti url dan template ya, Mas Andi? Semoga lebih rame dengan hal-hal baru ini. :)
BalasHapusKonsepnya bagus juga ya. Di jalanan ada perpustakaan. Di Jakarta paling nggak harus di taman kota yang punya tempat luas biar lebih nyaman. Di jalanan soalnya ngebul asap knalpot. :')
Kalau url iya, udah lumayan lama sih. Tapi usia ini domain udah satu tahun lebih, hampir dua tahun.. Kalau templte sih gak ganti, tapi ganti warna..he
HapusIni kalau sore sampe malem gak ngebul sih, dan ini juga jalanan dekat Tugu Jogja bukan tanah gitu, jadi aman lah..hehe
Di Jakarta banyak perpus yang besar juga kan, Rob?
setuju sangat mas andi.. dari kecil anak anak harus di ajarkan hal hal baik dan bermanfaat...
BalasHapuswaktu awal baca judul aku kira perpusnya ada di dalam mobil.. kayak di kartun upin ipin :D
eh rupanya emperan (bener gak sih bahasanya? ) di jalan...
ngebaca di luar ruangan pasti berbeda rasa sama ngebaca di dalam ruangan... apalagi ngebaca bersama orang banyak... di tambah lagi ada diskusinya... tentunya bakal lebih menyenangkan
Terutama dengan mas Azhie yang sudah punya istri, semoga bisa mendidiknya dengan baik kalau udah punya anak ya, Mas? Atau udah punya..hehe
HapusKetahuan nih penggemar Upin dan Ipin :D
Iya emperan..hehe
Betul, Mas, kalau ke Jogja coba mampir aja ya :)
Wih asik banget ada perpustakaan jalanan, tapi saya khawatir itu gimana kalo cuacanya tiba-tiba hujan ya?
BalasHapusSetuju sama mas andi, anak-anak sekarang cenderung lebih cepat belajar dari visual video dibanding membaca. Tapi gak 100% salah mereka, mau gamau kita harus mengakui ada andil generasi kita yang kurang mengenalkan buku kepada generasi sekarang.
Buku adalah senjata, yap bener sekali apalagi ditambah dengan menulis. Sekuat kuatnya otak mengingat pasti akan lupa juga hehe. Tapi kalo saya baca buku di suasana ramai suka risih lebih ennak baca di tempat yang sepi wehehe.
Intinya Jogja istimewa :D
Nah, itu. Apalagi Jogja saat ini udah mulai hujan. Kemungkinan sih gak buka itu perpus kalau hujan..
HapusBetul, memang bagus juga dikenalkan dengan visul video, tapi harus ada batasannya, namanya anak. Kembali lagi sama orangtua, peren mereka memang penting banget. Pasti, apalagi ingatan yang terus bertambah.
Kapan terakhir ke Jogja nih, Mas?
Fix nambah satu alasan lagi buat ke Yogya! Yogya oh Yogya, kenapa sih kota yang satu ini istimewa banget. Anak-anak mudanya juga keren banget, ya bikin perpus di pinggir jalan, banyak yang mampir buat baca lagi keliatannya. Mudah-mudahan bisa meningkatkan budaya baca lagi deh di tengah-tengah maraknya budaya socmed jaman now
BalasHapus*dih tyar ngomong budaya baca padahal sendirinya udah jarang banget baca buku
Eh btw itu bukanya malem-malem ga gelap ya bacanya? Ada lampu apa fotonya aja yang agak gelap? Bukunya buku-buku apa aja?
Tapi apapun, salut deh sama anak-anak muda ini. Semoga tetap eksis di jalanan kota Yogyakarta dan semoga suatu hari saya bisa ke kota ini. Aaaaamiiinnnn
Namanya juga kota Istimewa pasti selalu ada aja yang membuat istimewa :D
HapusAamiin, gak apa-apa, Mas, siapa tahu bisa jadi nambah tingkat bacanya setelah mas Tyar baca diaryku yang satu ini..hehe
Tapi selama aku baca disana kelihatan kok, penasarann coba kalau ke Jogja mampir aja ya, Mas..hehe
Gak gelap banget kok, dan buku-bukunya banyak sih, aku waktu itu gak lama, jadi gak begitu tahu tentang buku apa aja. Yang jelas waktu itu aku baca buku-bukunya Hok Gie gitu..
Aamiin, semoga ya, Mas.
pengen banget sekali2 ke jogja, keknya cerita tentang jogja ga ada abis2nya. padahal tinggal naik kereta kesana, hmm... mungkin belum saatnya
BalasHapusBetul, selalu bikin kangen setiap sudutnya kota ini..
HapusSemoga disegerakan, dengan waktu dan jam yang tepat, bisa ke Jogja..
Inspiring banget nih kak perpustakaannya. Menumbuhkan semangat baca bagi masyarakat dengan hadir ditengah2 mereka..
BalasHapusIya, semoga makin bertambah minat baca pemuda..
HapusJangan lupa mampir kalau lagi ke Jogja..
setuju banget mas, sebagai blogger itu memang wajib untuk rajin membaca. Manfaatnya nanti dirasakan juga tanpa disadari
BalasHapusBetul, semoga dengan adanya Perpustakaan Jalanan bisa menambah minat baca dan bisa mencerdaskan bangsa juga..aamiin..
HapusPerpustakaannya buka pukul 16.00-22.00 WIB ya. Seneng deh liat fotonya, betapa masyarakat haus ilmu pengetahuan dan wawasan biar makin up to date pandangan dan jalan pikirannya. Salut nih :)
BalasHapusIya, jadi jam segitu cukup nyaman karena gak panas. Sedari sore hingga malam, cukukp lah :)
HapusSemoga perpustakaan ini juga terus eksis di kota Jogja ini..
Perpustakaannya buka pukul 16.00-22.00 WIB ya. Seneng deh liat fotonya, betapa masyarakat haus ilmu pengetahuan dan wawasan biar makin up to date pandangan dan jalan pikirannya. Salut nih :)
BalasHapusIya, jadi jam segitu cukup nyaman karena gak panas. Sedari sore hingga malam, cukukp lah :)
HapusSemoga perpustakaan ini juga terus eksis di kota Jogja ini..
perpustakaan jalanan emang asyik, kita bisa ketemu banyak orang yang punya hobi sama, tapi gue termasuk orang yang susah konsentrasi, apalagi di tempat keramaian.
BalasHapusGue belum pernah pergi ke perpustakaan jalanan, mungkin nanti ggue sempetin ke sana, buat nongkrong. hehe
Betul, meskipun tidak bisa konsentrasi setidaknya dengan datang dan bergabung di Perpustakaan Jalanan bisa menyimak disaat diskus ya, Mas..
HapusSelaiin nongkrong sekalian baca-baca ringan, boleh lan mas..he
wahhhh saya waktu itu cuma lewat aja, liat ini sih pas di tugu itu, ternyata ada mas andi disana ehehe
BalasHapusIya po?
HapusKenapa gak mampir malam itu?
keren banget [perpustakaan keliling jojgja yang buka tiap jumat malam dari jam 16 sampe jam 22. bener banget , gue setuju dengan yang lo bilang bahwa blogger juga butuh baja, terutama kalua mau ikutan lomba. tapi terlepas dari itu, membaca itu penting banget. selain membuka wawasan, membaca juga bisa jadi budaya yang pisitif daripada seperti yang lo bilang itu nonton snetron kaerrena terkena imbas teknologi. moga aja perpus keliling ini makin banyak . enggak cuma ada di jogja ajah. hal sederhana ini bakal memberi dampak positif yang besar menurut gue.
BalasHapusIya, Mas, semoga di setiap kota ada perpustakaan jalanan. Suka keceletot ya, Mas, perpustakaan jalanan, jadi perpustakaan keliling..haha
HapusKapan terakhir ke Jogja, Mas?
Kebetulan saya termasuk pembenci sinetron, hahaha, di rumah TV cuma buat nyetel Upin Ipin dan kartun di RTV dan acara pendidikan macam laptop si Unyil di Trans 7.
BalasHapusSemua tergantung orang tuanya juga sih, kalo nonton sinetron, mbo ya anaknya yang masih kecil jangan diajak nonton juga dong ya, kan ngikutin adegan-adegan yang bukan porsinya... Jadi yang salah bukan si anak, tapi ortunya.
Tau aja mas Andri, saya kalo lomba blog pasti cari referensi sana sini di internet.
Konsepnya MISBAR, gerimis bubar ya. Komunitas yang sangat peduli ya mas, karena kondisi masyarakat kita yang sangat memprihatinkan malas membaca, padahal teknologi semakin maju, kan bisa kali baca dari internet, kalo gak mau baca dari buku.
Harga bukunya berapaan?? Gak disebutkan ya...
Nice story mas, lanjutkan gowesnya.
Oh iya, orang melukis di pinggir jalan itu mirip di daerah Melawai, Blok M, Jakarta SElatan loh, dulu sih masih banyak, tapi gak tau deh kalo sekarang, soalnya udah jarang ke Blok M...
Haha.. Kalau aku sendiri suka sama sinteron, tapi kadang milih-milih sih, dan itu cuma nambah penat aja kalau lagi pengen..hehe
HapusDan, aku suka juga lihat laptop si unyil dan lebih ke kartun juga sih..hehe
Nah, itu, kalau bisa nonton tv bareng dengan tontonan yang bermanfaat. Makannya peran orangtua itu sangat penting ya, Mas..
Jangan keceletot, antara Andi dan Andri..hehe
Iya, memang baiknya gitu, biar nambah informasi sebelum di publish itu lomba :)
Iya betul tuh, Mas, apalagi saat ini cuaca Jogja udah mulai hujan..
Betul, tapi semoga makin banyak anak muda yang rajin membaca, apapun itu..
Kan ini perpustakaan jalanan, Mas, jadi memang bukunya sebagaimana perpustakaan lainnya pada umumnya. Gak dijual, dan cukup baca aja, Mas.. Dan lebihnya bisa diskusi langsung di Perpustakaan Jalanan ini..
Siap, gowes harus terus, karena sembari olahraga..
Oh, gitu, memang aku rasa hampir setiap kota semacam Jakarta ada juga deh yang ngelukis gitu ya, Mas. Coba ke Blok M lagi, dan cek coba, Mas..hehe
Sorry, salah nyebut jadi Andri, soalnya ada juga blogger namanya Andri, hehehe...
HapusSemenjak naik motor, jadi jarang ke Blok M neh
Iya, itu mas Andrie Kristianto kan..
HapusHarus gowes kesananya, Mas, biar lebih seru..hehe
Seru juga kalo dikotaku ada ginian. Pasti tiap saat kesitu,membaca sekaligus nambah kawan. Dapat komunitas baru, dan wawasan jadi luas~
BalasHapusBetul, Mas, semoga bisa ada di kota, Mas Rahul juga ya..
HapusSebagai blogger, tentulah kita harus banyak2 membaca untuk menambah wawasan dan perbendaharaan kata. Selain membaca tulisan2 di internet, membaca buku juga harus dilakukan. Kalau kita ingin membaca buku tetapi tidak memiliki buku yg ingin kita baca, kita bisa berkunjung ke perpustakaan seperti yang dilakukan oleh mas Andi Nugraha. Hehe
BalasHapusSetuju, Mas, tak melulu seorang blogger aja sih, membaca itu memang penting.. Semoga makin banyak orang yang suka baca buku.. aamiin..
HapusMembaca memang membuka sumber ilmu. Baru tau saya di jogja ada perpus seperti itu :D Harusnya study tour ke tempat kaya gini nih
BalasHapusBetul, dan memang setiap tahun selalu banyak sekolah atau kampus yang stady tour ke Jogja. Kapan terakhir ke Jogja, Mas?
HapusLah, ganti domain?
BalasHapusBaru tahu ada perpustakaan di jalanan yang malem. Kalau di Jakarta pagi-sore, sih. Lokasinya di taman gitu. Cuma gue masih males mampir. Hahaha. Buku-buku di rumah aja belum semuanya dibaca.
Kutipannya begitu, ya. Gue nulis karena nggak ada yang mau dengerin cerita, sih. Sulit rasanya menemukan tempat berbagi. Jadi, gue berbagi cerita lewat tulisan aja. Walaupun yang baca gue sendiri. :)
Udah lama kok, makannya maen lagi sini.. haha
HapusKalau usia domain ini sih udah satu tahun lebih, bahkan sampe 2 tahun..
Oh, gitu, asik ya, pagi dan sore di taman. Sekalian bermain sekalian bisa baca buku..
Kalau aku ke Jakarta lagi bisa maen lah ke perpus yang ada di taman itu. Namanya apa, Mas?
mantep banget perpustakaannya, narik orang yang jalan utk berhenti sejenak trus membaca,,
BalasHapusBetul, Mas. Semoga makin banyak orang yang mau membaca. Kapan terakhir ke Jogja, Mas?
Hapusya salah satunya baca di blog saya juga dong mas. hehehe
BalasHapusjalan - jalan, baca - baca ya kalo saya selalu menjadi hal yang terpisah
Iya, betul. Jadi nambah pengetahuan apa yang di alami Mangs Abdul juga..he
HapusKapan terakhir ke Jogja, Mas?
sepertinya saya belum sempat berkunjung ke sana mas.bum ada yg ngajak jalan nih. :)
HapusAyo, aku ajak nih. Mau kapan..he
HapusAsyik tuh. :D Di sini nggak ada perpustakaan sih. Jauh di kota. Apa bikin begituan juga, ya? :D
BalasHapusPake banget, membaca kan gak melulu harus di perpustakaan.
HapusBisa baca buku di kamar juga..hehe
Wah maap baru mampir ni, baru ada kuota heheh
BalasHapusItu sepedamu namanya keren juga oy hahhaha
Klo aku jujur baca dinoutdoor agak susah konsen ndi, lebih suka baca sambil tiduran
Btw bukunya lebih ke buku buku beratkah? Majalah bobo ada ga, aaah dari kemaren aku nanya majalah bobo bekas mulu ya #obsesi tinggi, pingin nyari di taman pintar
Santai aja, Teh..hehe
HapusLah, iya, sepedaku selalu punya nama. :D
Iya sih, tapi seru juga kalau baca di outdoor lho, Teh..
Banyak juga ko, Teh, tapi rata-rata sepertinya buku berat deh, Teh..hehe
Haha.. Majalah bobo sepertinya gak ada deh, Teh..
Di taman pintar sepertinya ada, Teh, coba kalau ke Jogja mampir ke toko pintar..
bagus banget ini konsepnya.. soalnya kadang perpustakaan keliling pakai mobil gitu kurang efektif rasanya T.T
BalasHapusBetul, Mas, kalau di mobil masih terbatas, dan kalau outdoor lebih efektif ya. Dan ini namanya Perpustakaan Jalanan, Mas, bukan perpustakaan keliling..hehe
Hapusjogja emang surganya.. ilmu, budaya, seni semuanya jadi satu... terakhir aku ke perpus ya pas masih kuliah haha...
BalasHapusSemoga bisa ke Jogja lagi ya, Koh..
HapusSekalian jalan-jalan dan eksplor kota Jogja..
Salut banget dengan pengelola perpustakaan jalanan yang keukeuh membangun budaya literasi. semoga makin banyak yang membaca sehingga pengelola semakin bersemangat
BalasHapusIya, aku juga salut sama mereka. Keren!
HapusAamiin.. semoga makin banyak pembacanya..
Makanya saat dulu saya di JOgja belum ada perpustakaan ini. 2012 lalu sudah pindah planet saya. Kunjungi perpustkaan pribadiku di rumah monggo kang, di Jambi hehe
BalasHapusHehe,, Jauh euy, harus ke Jambi dulu.. :D
HapusTapi bagus sih gitu, aku aja punya cita-cita pengen punya perpustakaan di rumah :)
Wah udah lama ya di Jogja dulu. BTW udah ke planet mana aja ya, Teh?
ASik banget mas, membaca di suasana outdor. Bisa nih diagendakan hari jumat ke tugu.
BalasHapusMantep, tapi harus di persiapkan juga jas hujannya, takut hujan..hehe
HapusAsli Jogja kah, Mas?
Iya, saya besar di Jogja mas Andi. Yuk meet up kulineran trus bikin artikel duet... wkwkwkwk
HapusBoleh tuh, kapan nguliner bareng :)
HapusPatut dicontoh ni utk daerah lain termasuk di aerah saya Bekasi dari pada pada nongkrong nongkrong gak jelas mending baca buku tambah tahu tambah ilmu
BalasHapusIya, Mas, kalau setiap kota ada kan bagus ya..he
HapusOh, ya, btw Bekasinya mana ya, Mas?
Keren, keren, keren.. pengen juga suatu hari ngumpulin anak-anak dari TK sampai remaja di suatu tempat, kemudian membaca bersama. Mungkin kendalanya belum punya buku yang akan dibaca oleh mereka, hehe..
BalasHapusKalau saya : Aku menulis karena :
1. Tidak semua hal bisa aku bicarakan, kadang lebih pas jika dituliskan.
2. Aku bisa mengatakan apa yang ingin aku katakan tanpa sakit hati karena tidak didengar.
3. Berbagi pengalaman kepada semua orang siapa tahu bermanfaat.
4. Membuat sejarah.
Cieehhh... keren nggak sih?? *Enggak!!!
Setuju, sebernarnya kalau gitu ajak aja partner, Teh, nanti kan bisa saling ngumpulin buku buat bahan bacaannya..
HapusSetuju dengan ke-4 point diatas, Teh, memang gitu sih. Menulis membuat kita tak akan pernah mati. Sekalipun si penulisnya udah tiada di dunia ini. Semoga terus istiqomah dalam berbagi pengalaman dalam untaian kata ini..
di daerah saya belum ada nih yang kayak gini
BalasHapusSemoga kedepannya bisa ada, karena kalau ada akan mempermudah siapa saja untuk baca :)
Hapusperpus ya?
BalasHapuspasti ramai dengan anak sekolah karena rata-rata dikunjungi anak sekolah untuk mendapatkan bahan pelajaran.
Perpustakaan Daerah di daerah saya, juga tersedia koran harian sebagai sarana belajar
Bahkan bisa bersantai sambil belajar di depan ruang belajar (pondok)
Iya, perpustakaan jalanan..
HapusKalau ini malam, lebih tepatnya dari pukul 04.00 sampai jam 10. Sepertinya lebih banyakan mahasiswa..
Wah, mantep itu, selain ngaji bisa baca informasi lewat koran :)
Seperti menemukan teman ketika membaca kutipan dari Daniel Mahendra juga mas Andi. Hehe. Iya, menulis di blog bagi saya karena saya ingin bercerita, dan dibaca orang lain :)
BalasHapusBtw seru banget, ya, Perpustakaan Jalanan di Yogyakarta ini. Bikin orang-orang terutama kaum muda (yang suka jalan-jalan di situ) jadi lebih interest membaca dan kemudian mendiskusikannya bareng orang lain.
Iya, Teh. lebih seru dan jadi punya banyak teman, terutama disaat diskusi..
HapusMasih banyak kata mutiara yang aku ambil juga ko, Teh, tapi belum aku post semua di postingan ini..
udah blog walking dan banyak yang bahas tentang jogja, ya ampuun jogja selalu memanjakan dengan banyaknya tempat keren yang siap dikunjungi :D
BalasHapusBetul, Teh, ayo ke Jogja biar bisa exsplor juga.
HapusBtw, kapan terakhir ke Jogja, Teh?
Wahhhhh keren banget
BalasHapusdi padang atau di Depok kayaknya belum ada perpustakaan jalanan. Loakan sih banyak, tapi enggak bisa baca-baca banget juga. Palingan baca sedikit terus beli, gituu
Perpustakaan di mobil sih pernah liat tapi juga langkaaa
Nah itu, kalau di Perpustakaan Jalanan ini bebas baca, terus bisa diskusi juga.. Semoga di berbagai kota bisa ada, biar makin mudah untuk orang yang ingin membaca :)
HapusIya, jarang keliatan lagi kalau yang di mobil ya, Mas?
coba aja depok kaya gini bakal manteppp eemmmm nasib... :(
BalasHapusSemoga di berbagai kota bisa ada, biar makin mudah untuk orang yang ingin membaca ya, Mas..
HapusMantap banget perpustakaan jalanan di luar ruangan. Bikin betah, udara terbuka jadi serasa adem.
BalasHapusNah, betul itu. Suasana baru untuk membaca :)
HapusDi jakarta kayaknya blm ada yg beginian... atau aku yg gak update :( aku suka bgt baca2 buku.
BalasHapusCoba keliling cari lagi, Teh, siapa tahu ada juga..he
Hapussalut banget sama orang yang menggagas ide perpustakaan jalanan ini
BalasHapusaku selalu suka sama perpustakaan krn suka banget baca
waktu kecil pernah baca artikel soal perpustakaan keliling dan itu keren juga :)
Iya, Teh, keren ya. Semoga terus bisa berjalan, biar makin banyak orang yang baca..
HapusBetul, jadi bisa baca diluar ruangan ya, Teh, dan tentu suasana yang berbeda :)
keren banget ya penggagas perpustakaan jalanan ini
BalasHapusselalu suka buku2 karena suka juga bacanya
kalo baca bareng di jalan sambil diskusi itu semangat muda mahasiswa banget :D pemikir dan cerdas.
Iya, Teh, keren ya. Semoga terus bisa berjalan, biar makin banyak orang yang baca..
HapusBetul, selain bisa diskusi bisa dapat teman baru juga :)
selalu saja terdengar sesuatu yang menarik di yogja, terlebih yang gerak adalah anak muda
BalasHapussebagai blogger saya rutin nulis tapi malas baca, haha, seringnya baca timeline sosial media hihi
Betul, Mas, semoga dengan adanya Perpustakaan Jalanan ini bisa menarik minat baca, terlebih para pemuda, termasuk aku yang nulis, harus bisa lebih semangat lagi..
HapusAlhamdulillah setiap bulan masih bisa membaca dan membeli beberapa buku.
BalasHapusDari buku saya banyak mendapatkan insight tentang Komunikasi Visual, alhamdulillah bisa juga me review buku, walau belum semu. Hampor terkumpul 300 an sudah menjadi koleksi.
Saya seneng banhet kalau ada teman yang suka membaca buku. Sukses selalu ya...
Salam dari Rembang
Alhamdulilah, semoga rezekinya dilancarkan, biar bisa terus update beli buku ya :) Keren!
HapusAamiin, sukses juga buat Whizisme :)
Salam balik dari Jogja
Widih,,,jogja memang kota yang kreatif banget,,,keren dan salut...
BalasHapusIya, Mas, kapan nih terakhir ke Jogja ?
Hapuskang ini bayar apa ga bacanya?seru banget yah bisa lakukan nongkrong yang berfaedah hehhe
BalasHapusGratis ko, Teh, selain bisa baca bisa diskusi juga lagi. Jadi nongkrong yang jarang-jarang ini..hehe
HapusJangan lupa tengok kalau lagi ke Jogja ya, Teh..
ada perpustakaan jalanan di Jogja iya, asik tu, baca buku sekalian lihat pemandangan jogja.
BalasHapusak setuju ndi, ak juga mulai menulis dari baca buku, dan akhirnya tertarik untuk menulis. hehe :-)
semoga dengan adanya perpustakaan jalanan jogja, dapaat menambah minat baca masyarakat, khususnya indonesia.
Iya, Mas. Kalau ke Jogja lagi jangan lupa mampir ke perpustakaan jalanan, Mas. Dan, jangan lupa juga hari Jum'at malam..
HapusMantep, semoga konsisten ya, Teh..
Aamiin..
Pantesan waktu tinggal di Jogja kok kayaknya gak ada perpus begini. Ternyata baru Mei ini loh. Jadi pengen ke Jogja lagi...dulu netap 2 taonan buat cari duit. Hihu
BalasHapusIya, belum lama kok.. Ayo ke Jogja lagi, sekarang sudah banyak perubahannya lho.. Sembari maen sembari cari konten buat diceritakan di blog..
Hapuswaaaa semakin banyak ya komunitas baca yang gelar lapak baca, di klaten juga ada mas. KLASIK, biasanya gelar lapak baca di CFD setiap hari minggu.
BalasHapusOh, gitu. Jadi penasaran sama yang di Klaten nih. Sepertinya sama-sama seru dan keren ya. Semoga terus dilestarikan, agar bangsa ini suka akan membaca dan menulis.
HapusMenarik ya. Baca buku sambil lesehan di luar :)
BalasHapusIya menarik, dan ini suasana yang beda dari biasanya..he
HapusMenarikkkkm bgt. Moga pas ke jogja bisa ke perpus jalanan ini ya. Ini salah satu komunitas dan kegiatan yg hrs kita dukung. Buku2 mereka darimana ya dik? Menerima donasi kah? Setiap hari apa dan jam berapa mereka mbuka kegiatannya?
BalasHapusAamiin..
HapusBukunya dari orang-orang yang mau menyumbangkan buku juga, Teh.
Kita juga bisa kasih buku untuk perpus jalanan itu juga..
Setiap Jum'at malam, Teh. Detailnya udah saya tulis diatas kok. Untuk mulai dari pukul 16.00 - 22.00.kurang
Memang betul kita sebagai penulis, pasti haru suka dan senang membaca ya, Andi :) Modal utama selain sering menulis, membaca itu udah kayak kewajiban. Perpustakaannya sampai malam2 gitu ya, gimana bacanya? hehehe tapi beneran memberikan motivasi masyarakat biar makin rajin baca buku.
BalasHapusBetul, Teh. Pasti, dan ini kalau terus dilestarikan bahkan ada di setiap kota bagus juga bisa memberi dampak positif untuk rajin membaca juga. Semoga terus ada kegiatan positif seperti ini.
Hapus